Kepala OJK Jambi Buka-bukaan Soal Kredit Perbankan Jambi Tumbuh dan Ekonomi Jambi Naik

Kepala OJK Jambi Buka-bukaan Soal Kredit Perbankan Jambi Tumbuh dan Ekonomi Jambi Naik

Kantor OJK Provinsi Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi (OJK Jambi) buka-bukaan soal kredit perbankan di Jambi mengalami pertumbuhan.

Yudha Nugraha Kurata, Kepala OJK Provinsi Jambi melalui rilis pers yang diterima Jambi Ekspres mengatakan, kinerja intermediasi Bank Umum (BU) cenderung stabil dan tumbuh, dimana pada Juli 2023 kredit tumbuh sebesar 3,87 persen yoy menjadi Rp47,59 triliun.

Kredit konvensional tumbuh sebesar 2,32 persen yoy menjadi Rp42,73 triliun dan pembiayaan syariah tumbuh sebesar 19,78 persen menjadi Rp4,86 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 1,02 persen (yoy) yang berasal dari DPK perbankan konvensional yang meningkat sebesar 0,16 persen (yoy)menjadi Rp40,38 triliun dan DPK perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 11,55 persen (yoy) menjadi sebesar Rp3,65 triliun,” kata Yudha belum lama ini.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada Juli 2023 tercatat sebesar 108,08 persenatau lebih tinggi dari LDR BU nasional sebesar 83,72 persen.

Sementara kualitas kredit masih terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) alias kredit macetnya sebesar 2,04persen dan masih berada di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,49 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 43,84 persen diikuti oleh kredit investasi sebesar 24,89 persen dan kredit modal kerja sebesar 31,27 persen.

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 45,41 persen dan non-UMKM sebesar 54,59 persen.

Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya sebesar 30,36 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 25,29 persen, dan perdagangan besar dan eceran sebesar 17,49 persen.

“LDR BPR di Jambi pada Juli 2023 tercatat sebesar 80,26 persen, berada di atas LDR nasional sebesar 77,11 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 14,61 persen dan masih berada di atas NPL nasional sebesar 9,79 persen,” terangnya.

Porsi kredit Modal Kerja sebesar 53,32 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan kredit investasi 29,54persen dan kredit konsumsi sebesar 17,13 persen.

Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 82,32 persen dan kepada non-UMKM sebesar 17,68 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 24,34 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 18,97 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 14,76 persen.

Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Juli 2023 menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 41,22 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Juli 2023, Koperasi LKMS Bank Wakaf Mikro Ponpes As’ad (BWM Ponpes As’ad) telah menyalurkan dana sebesar Rp2,09 miliar kepada 1.201 nasabah dengan NPF sebesar 7,30 persen.

“Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8.952 miliar atau meningkat 29,38 persen yoy dengan Non-Performing Financing (NPF) yang masih terjaga di angka 1,88 persen.  

Adapun kenaikan pada penyaluran pembiayaan di Jambi, tidak diikuti oleh peningkatan jumlah kontrak pembiayaan.

"Terdapat penurunan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 842.232 kontrak atau turun 26,01 persen (yoy),” jelasnya lagi.

Industri modal ventura menunjukan pertumbuhan negatif yang tercermin dari pembiayaan mengalami penurunan sebesar 2,87 persen (yoy) menjadi Rp102,42 miliar dan rasio NPF mengalami peningkatan sebesar 0,70persen(yoy) menjadi 6,74persen.

Pada sektor dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 5,96persen (yoy) menjadi Rp213,89 miliar dan total investasi meningkat 3,22persen menjadi Rp204,34miliar.

Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dengan identitas dari Jambi terus mengalami peningkatan dan pada Juli 2023 jumlah investortercatat sebanyak 109.067 Single Investor Identification (SID)atau meningkat 23,83persen (yoy).

“Sementara, jumlah transaksi saham pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp827,59 miliar atauturunsebesar 43,32persen(yoy). Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek ReksaDana (APERD) di Provinsi Jambi pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp176,42 miliar atau meningkat 107,21persen (yoy),” urainya.

Ekonomi Jambi Tumbuh 4,81 Persen

Hingga Juli 2023, Pertumbuhan Eknomi Jambi Tumbuh 4,81 Persen Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi (OJK Jambi) mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan(SJK) di Jambi pada posisi Juli 2023 tumbuh positif dengan fungsi intermediasi berjalan dengan baik dan profil risiko yang terjaga sejalan dengan semakin tingginya aktivitas ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi Jambi pada Q2-2023 tumbuh sebesar 4,81 persen dibandingkan Q1-2023 (q-to-q) dan diikuti dengan inflasi yang masih terkendali di bulan Juli 2023 sebesar 1,15 persen dan berada jauh di bawah inflasi nasional 3,08 persen.

Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab Lembaga Jasa Keuangan semakin percaya diri untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan fungsi intermediasi. Di sisi lain, OJK Jambi juga terus berkomitmen untuk menjaga sektor jasa keuangan agar tetap stabil ditopang permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.

OJK Jambi juga senantiasa menjaga aspek perlindungan konsumen serta melakukan program literasi dan inklusi keuangan melalui ekosistem keuangan inklusif di daerah tertinggal, program sobat sikapi ke aparat desa, edukasi kepada komunitas istri pegawai beberapa instansi pemerintah, pemberian layanan SLIK, dan pengaduan konsumen di beberapa lokasi kegiatan di Kota Jambi.

Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten,OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholderuntuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadiemiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).

Selain akses keuangan sumber dana yang lebih luas, perusahaan juga tidak perlu melakukan pembayaran angsuran kewajiban bulanan karena dana yang diterima sebagai ekuitas pada perusahaan dan imbal hasil dananya dilakukan melalui dividen.

OJK mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Jambi pada posisi Juli 2023 tumbuh positif.

Fungsi intermediasi juga berjalan dengan baik dan profil risiko yang terjaga sejalan dengan semakin tingginya aktivitas ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi Jambi pada Q2-2023 tumbuh sebesar 4,81 persen dibandingkan Q1-2023 (q-to-q).

Diikuti dengan inflasi yang masih terkendali di bulan Juli 2023 sebesar 1,15 persen dan berada jauh di bawah inflasi nasional 3,08 persen.

Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab Lembaga Jasa Keuangan semakin percaya diri untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan fungsi intermediasi.

Di sisi lain, OJK Jambi juga terus berkomitmen untuk menjaga sektor jasa keuangan agar tetap stabil ditopang permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai. (yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: