Wisata Pasir Hitam Bekas Muntahan Gunung Kerinci

Wisata Pasir Hitam Bekas Muntahan Gunung Kerinci

Hamparan pasir hitam di Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang menjadi destinasi baru di Kabupaten Kerinci-Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Keren! Kabupaten Kerinci kini memiliki lokasi wisata berupa hamparan pasir hitam bekas muntahan gunung tertinggi di Sumatera yaitu Gunung Kerinci.

Kabupaten Kerinci yang ada di Provinsi Jambi memang sedang berbangga karena punya tambahan lokasi wisata baru.

Sekilas tempat yang bernama Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang ini mirip kawasan Gunung Bromo.

Namun tidaklah seluas konservasi pasir hitam di Gunung Bromo.

Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang hanya memiliki hamparan pasir hitam tidak lebih dari 30 hektar.

Bromo-nya Kerinci ini terletak di Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci.

Ini juga bukan hamparan pasir lama, karena semua ini adalah hadiah baru yang dimuntahkan perut Gunung Kerinci pada Januari 2023 lalu.

Menurut Kades Sungai Rumpun Herman, saat Gunung Kerinci batuk-batuk dan erupsi, ketika itulah kemudian keluar muntahan lahar dingin dari perut Gunung Kerinci.

Lahar dingin ini kemudian menutupi sebagian permukaan sawah warga Desa Sungai Rumpun.

Semula semua menganggapnya sebuah musibah, musibah karena tanah yang sejak nenek moyang dulu secara terus menerus ditanami padi, kemudian tertimbun oleh pasir hitam.

Namun kesedihan tak boleh berlama-lama, hingga akhirnya tercetus ide untuk menjadikan lahan yang tertimbun pasir itu menjadi lokasi wisata.

Toh kondisinya memang unik, setelah diperhatikan pasir hitam itu juga sangat menarik.

Kemudian masyarakat pun berinisiatif menjadikan lokasi ini sebagai destinasi wisata.

Lalu ditunjuklah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sungai Rumpun yang mengelola area ini.
 
Lokasi kemudian ditata, tak banyak yang harus diubah karena hamparan pasir hitam ini telah sangat rapi merata menutupi lahan persawahan.

BUMDes kemudian menambahkan tempat istirahat dan beberapa fasilitas di pinggiran pasir.

Agar lebih menarik, disiapkan juga kendaraan AVT. Jadi jika berniat mengitari lokasi wisata pasir hitam Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang, tinggal menyewa AVT ini,  bisa dikendarai sendiri.

Ada sebuah sungai di sekitar hamparan pasir hitam ini yang masih tergenang air tidak tertutup pasir hitam. Jika ingin mengitari sungai ini, tersedia pula perahu.  

Naik perahu, kita bisa pula menikmati pemandangan di sekitarnya sambil melihat dari kejauahan ketinggian Gunung Kerinci.

“Bagi orang tua yang membawa anak-anak, ada juga tersedia beberapa wahana permainan anak-anak, salah satunya istana balon,” lanjut Herman lagi.

Semakin kekinian, Bumdes Sungai Rumpun juga menyewakan pakaian ala-ala Korea lengkap dengan pohon sakuranya dengan latar pasir hitam. Hasilnya? Foto akan jadi makin unik.
 
Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang juga cocok digunakan untuk event skala besar, seperti Camping Akbar dan lainnya.

Saat awal beroperasi, Bumdes Sungai Rumpun memang sangat gencar mempromosikan spot wisata yang Elok Nian ini ke masyarakat luas.

Dan kini, semakin dibantu oleh netizen. Banyak pengunjung yang mengabadikan kedatangannya lalu diupload ke media sosial, ini jadi semakin membantu viralnya lokasi wisata ini.  

Lebaran 2023 lalu, puncak kunjungan terjadi di lokasi wisata  Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang, ribuan orang datang.

Untuk masuk ke lokasi ini, tarifnya sangat terjangkau. Pengelola hanya menetapkan harga Rp5.000 untuk tamu dewasa dan gratis untuk anak-anak.

Jika beberapa lokasi wisata di Kerinci biaya parkirnya mahal, maka di sini sebaliknya, sangat murah, hanya Rp5.000 untuk mobil, bebas tanpa ada batas waktu, dan juga motor Rp3.000 bebas tanpa limit waktu.

Herman menyampaikan, Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang memang mengutamakan kenyamanan pengunjung.

“Agar nyaman di sini, menikmati suasana Kerinci yang mirip Bromo, tak perlu jauh-jauh ke Malang, ke desa kami saja, Desa Sungai Rumpun,” lanjutnya.

Ia pun berharap Taman Wisata Maro Alam Sungai Keluang bisa semakin populer menjadi salah satu destinasi top di Kerinci bahkan di Sumatera.  (*)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: