Ini Bank yang Kucurkan Kredit Rp1,34 Triliun untuk Tol Semarang-Demak, Ada dari Riau dan Sumut
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan jalan tol Semarang-Demak, di Kementerian PUPR beberapa waktu lalu-Foto: Dok Kementerian PUPR-
SEMARANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tol Semarang-Demak sepanjang 27 Kilometer (Km) membutuhkan nilai investasi sebesar Rp5,4 Triliun. Deretan bank pun mendukung pembiayaan tol ini bahkan ada yang dari Riau dan Sumut.
Adapun biaya pembangunan Tol Semarang-Demak menggunakan skema kredit sindikasi, yaitu model pembiayaan melalui perjanjian kredit sindikasi dengan beberapa bank atau Lembaga keuangan.
Dalam perjalanannya, Tol Semarang-Demak melibatkan beberapa bank sindikasi.
Salah satu yang memiliki porsi terbesar mendukung pembiayaan Tol Semarang-Demak yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Nilai biaya pembiayaan yang dikucurkan BSI mencapai Rp 1,34 triliun. Keterlibatan BSI dalam proyekini diakui Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Zaidan Novari agar kehadiran Tol Semarang-Demak ke depan bisa memberikan multiplier effect pada perekonomian nasional.
BSI kata Zaidan juga memiliki misi turut membangun bangsa Indonesia melalui pembangunan infrastruktur yang menghubungkan berbagai wilayahn di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah ini.
"BSI mendapat kepercayaan memimpin sindikasi ini, menjadi kebanggan sendiri karena BSI akan menerapkan system syariah,” lanjut Zidan dalam keterangan persnya dikutip Jambi Ekspres (21/8/2023).
Dalam penyaluran kredit sindikasi untuk Tol Semarang-Demak ini, akad yang digunakan adalah Musyarakah Mutanaqisah yaitu akad kerja sama antara kedua belah pihak dalam kepemilikan aset.
Maknanya, porsi kepemilikan salah satu pihak bisa berkurang disebabkan adanya pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya (hishshah).
Sebagai leader sindikasi, BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA). Mitranya yaitu Bank Mandiri dari bank konvensional.
Adapun pembiayaan sindikasi Tol Semarang-Demak adalah Rp 3,80 triliun, porsinya terbagi atas Porsi Syariah senilai Rp 1,34 triliun dan Porsi Konvensional senilai Rp 2,46 triliun.
Bank Syariah dan lembaga keuangan yang terlibat diantaranya BSI, BPD Sumatera Utara, Bank Aceh, Bank Jatim, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Jateng dan PT SMI.
Pembiayaan ini akan dimanfaatkan oleh PT PP Semarang Demak selaku pengembang tol ini.
Proyek Tol Semarang-Demak merupakan salah satu proyek tol yang menimbun lautan melalui pembangunan tanggul laut.
BACA JUGA:Penlok Tol Pekanbaru Mengarah ke Jambi 175 Km Rampung, Sempat Nabrak Landasan Helikoper
Tujuannya agar masalah banjir dan rob yang selalu terjadi di Kawasan Kaligawe-Sayung bisa teratasi, tanggul itulah nantinya yang diharapkan bisa membendung air.
Dengan dibangunnnya tol ini pemerintah berharap agar kerugian ekonomi yang terus terjadi akibat banjir di jalur ini bisa segera diatasi.
Tol Semarang-Demak total panjangnya adalah 26,95 km. Terdiri dari dua seksi.
Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km adalah porsi pemerintah dikerjakan dalam 3 paket kontrak.
Paket 1A pekerjaan untuk Peninggian Jembatan Kaligawe, Elevated Freeway, dan Pile Slab.
Paket 1B terdapat pekerjaan Tanggul Laut dan Main Road, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung, serta Rest Area dan Gerbang Tol.
Kemudian Paket 1C yakni pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan.
Sedangkan Seksi 2 Tol Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dikerjakan melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak, telah beroperasi sejak Januari 2022 dengan anggaran sebesar Rp4,3 triliun.
Pembangunan jalan tol seksi Sayung-Kaligawe ini ditargetkan rampung tahun 2024. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: