Makam-makam di Tengah Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Nomor 1 Usia 18 Abad, No 4 Ngeri Ada Ribuan!
Makam-makam di proyek Jalan Tol Trans Sumatera, dari Lampung hingga Aceh-Foto Collect from Jambi Ekspres, Antara dan Youtube Minang Yes-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ternyata banyak terkait dengan makam-makam. Baik makam yang terdampak langsung di ruas jalan tol, maupun di sekitar proyek.
Dari banyak makam-makam itu, masing-masing menyimpan ceritanya sendiri. Ada yang makamnya berusia 18 abad dan ada juga jumlahnya mencapai ribuan 1.165 semua dibongkar. Berikut cerita makam-makam yang terdampak proyek tol sumatera.
1.Makam Kesultanan Usia 18 Abad (Tol Sigli-Banda Aceh)
Tahun 2021 lalu, saat pembangunan Tol Aceh Seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam, ternyata ditemukan batu nisan kuno di pinggir jalan Kajhu-Banda Aceh.
Itu adalah lokasi sekitar gerbang tol Kuta Baro-Baitussalam. Penemuan makam ini terbilang tak sengaja, mengingat sebelum pembersihan lahan memang taka da informasi bahwa sekitar lokasi proyek aka nada makam.
Tim dari Komunitas Peubeudoh Sejarah, Adat dan Budaya (Peusaba) Aceh kemudian mengecek langsung ke lokasi setelah mendapat laporan masyarakat.
Mengagetkan, tak hanya 1 ternyata ada 20 batu nisan yang ditemukan di lokasi gerbang yang sudah digali alat berat itu.
Semua itu diperkirakan merupakan makam tokoh-tokoh penting era kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke 18.
Ukuran nisan-nisan itu kecil, jadi diduga itu merupakan batu nisan yang dibuat pada zaman ulama Aceh Syekh Abdur Rauf as Singkili.
2. Makam di Tengah Gerbang (Tol Padang-Sicinicin)
Pembangunan Tol Padang-Sicincin ternyata juga diwarnai dengan cerita makam.
Tepat di tengah median Gerbang Tarok City yang akan menjadi akses keluar dan masuk menuju Tol Sicincin, terdapat setidaknya 6 makam.
Pantauan di lokasi seperti yang ditayangkan oleh akun Youtube Minang Yes, makam-makam itu terlihat bersih dan terawat, hampir semua makam juga telah dikeramik dan juga dipagar beton keliling.
Bahkan area makam terlihat bebas dari rumput, seperti terus dibersihkan oleh pihak keluarga almarhum dan almarhumah.
“Bisa jadi dipindahkan, bisa juga tetap berada di sini, tapi sepertinya tidak menganggu, karena ini (Gerbang tarok City) lebar,” ujar admin Minang Yes dari lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: