Kenaikan BBM Tiap Tahun 5-10 Persen, BPH Migas Ajak Masyarakat Kampanyekan BBM Subsidi Tepat Sasaran

Kenaikan BBM Tiap Tahun 5-10 Persen, BPH Migas Ajak Masyarakat Kampanyekan BBM Subsidi Tepat Sasaran

Petugas di SPBU melayani pembeli BBM --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengajak masyarakat berperan aktif mengampanyekan penghematan energi dan BBM subsidi tepat sasaran, kepada keluarga dan kerabat.

Kampanye ini diharapkan dapat memupuk perilaku bijak dalam menggunakan energi, termasuk mendukung agar BBM subsidi dinikmati bagi masyarakat yang berhak.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan hal tersebut dalam Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas di Tuban, Jawa Timur, Senin (7/8/2023). Hadir pula dalam acara ini, Anggota Komite BPH Eman Salman Arief, Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari, Ketua DPRD Tuban Miyadi, dan Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Devian Faris Hidayat.

Energi termasuk BBM, menurut Saleh, memiliki peran penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari.

“Kalau BBM tidak ada, kegiatan bisa terhambat karena kendaraan yang dipakai untuk mempermudah mobilitas tidak ada bahan bakarnya,” ujarnya.

Konsumsi BBM Indonesia tiap tahunnya menunjukkan kenaikan sekitar 5-10 persen sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia saat ini sekitar 150 juta, di mana 80 persennya merupakan kendaraan roda dua.

Di sisi lain, lanjut Saleh, produksi minyak Indonesia terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri perlu dilakukan impor yang nilainya cukup besar. Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, Pemerintah memberikan subsidi BBM.

“Pemerintah memberikan subsidi karena mengetahui daya beli masyarakat tertentu masih terbatas,” tambahnya.

Agar subsidi ini tepat sasaran, BPH Migas melakukan pengawasan secara ketat dalam pendistribusiannya.

“Dalam melakukan pengawasan ini, tentu BPH Migas tidak dapat bekerja sendiri. Masyarakat juga sangat penting membantu melakukan pengawasan tersebut. Jadi, kami berharap, masyarakat termasuk ibu-ibu yang hadir dalam seminar umum ini, setelah pengetahuannya bertambah, dapat meneruskan informasi tersebut kepada keluarga di rumah, tetangga dan masyarakat sekitarnya, menjadi duta energi,” papar Saleh.

Saleh juga kembali menegaskan bahwa BPH Migas terus mengupayakan pendistribusian BBM tepat sasaran. BBM subsidi bukan diperuntukkan bagi kendaraan mewah.

“Tidak boleh ada penyalahgunaan BBM bersubsidi. Kita harus terus mengupayakan BBM subsidi tepat sasaran, mobil mewah dilarang membeli BBM bersubsidi,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari mengajak masyarakat Tuban mengawal pemanfaatan BBM subsidi tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: