Zidan Pernah Pamer iPhone dan MacBook Sebelum Dibunuh Seniornya di UI, ‘Kini Aku Kehilangan Dirimu’

Zidan Pernah Pamer iPhone dan MacBook Sebelum Dibunuh Seniornya di UI, ‘Kini Aku Kehilangan Dirimu’

iPhone dan MacBook milik Zidan hendak dijual pelaku untuk dijual. Kanan: Alm Muhammad Naufal Zidan-Foto: Tangkap Layar Instagram mnzidan-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sebelum dibunuh oleh seniornya sesama kuliah di Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI), Muhammad Naufal Zidan pernah pamer iPhone dan MacBook miliknya yang kemudian dicuri oleh pelaku.

Pelaku yang bernama Altafasalya Ardnika Basya alias AAB mengaku telah mencuri dua benda kesayangan Zidan itu untuk dijual dan uangnya rencana untuk bayar utang.

Dan kebetulan Zidan pernah pamer dua benda kesayangannya itu di akun instagramnya sekitar 38 minggu sebelum kejadian.

Unggahan foto iPhone dan MacBook itu disertai dengan caption berbahasa Rusia yang jika diterjemahkan kira-kira artinya. “Ku mencintaimu, aku ingin menghabiskan bersamamu selamanya. Kini aku kehilangan dirimu, aku tidak tahu apakah aku akan mendapatkannya kembali”

Seorang teman Zidan, kkof mengomentari dengan pernyataan ‘Kau ingin tahu apa yang akan terjadi besok, tapi..’

Kemudian dijawab oleh Zidan ‘Dan sulit untuk diprediksi siapa yang akan jatuh lagi’.

Tampak dalam foto itu, di iPhone sedang memutar lagu berbahasa Rusia yang penyanyinya tertulis Rauf dan Faik.

Rauf & Faik adalah duet pop Rusia asal Azerbaijan, mereka adalah saudara kembar kelahiran lahir 7 Juli 1999.

Penyanyi duet yang didengar Zidan ini terkenal karena single berbahasa Rusia mereka Childhood, lagu-lagu mereka dinyanyikan dalam bahasa Rusia dan Inggris, meskipun mereka juga berbahasa Azerbaijan.

AAB memang nekad membunuh adik kelasnya Zidan karena hopeless terjerat utang pinjol (pinjaman online) dan merugi investasi crypto.


Kepada polisi AAB mengaku jumlah kerugian investasi cryponya mencapai Rp80n Juta sementara utang pinjolnya mencapai Rp15 juta.


AAB semula berharap dengan menguasai benda Zidan mulai dari dompet berisi ATM, iPhone dan MacBook milik Zidan, ia bisa keluar dari masalahnya itu.  

Namun niat menjual itu batal karena AAB ketakutan dihantui Zidan di dalam mimpi.


AAB kepada polisi ngaku mimpi buruk, dimana dalam mimpi itu Zidan membunuhnya di depan banyak orang dan lalu ia ditangkap polisi.


"Saya sudah hopeless, jadi saya coba berbagai cara dan cara ini terakhir," ujar AAB memelas.

Sementara itu, AKBP Nirwan Pohan, Wakasat Reskrim Polres Metro Depok kepada wartawan mengatakan, AAB memang ketakutan hingga akhirnya tertangkap.

Penemuan mayat MNZ bermula di sebuah kamar kos di Kukusan Beji daerah Depok, di kolong tempat tidur, dalam kondisi terbungkus plastik pada Jumat (4/8) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ada banyak tusukan di beberapa bagian tubuh almarhum. Jejak tusukan bersumber dari pisau lipat milik pelaku.

Tiga jam setelah penemuan mayat korban polisi kemudian berhasil menangkap pelaku AAB.

BACA JUGA:Zidan yang Tewas di Tangan Seniornya di UI Anak ‘Lucky’ Lulus Prodi Langka Hanya 2 di Indonesia

BACA JUGA:Pengungkap Kejahatan Ferdy Sambo Dilantik Jadi Dekan Fakultas Kedokteran UNP

BACA JUGA:Hati-hati di Jalan, Orang Lampung Bisa ke Singapura Jalur Darat Tancap Gas 80 Km Per Jam Via Tol Betung-Jambi

AAB ditangkap beserta alat bukti berupa pisau lipat, iPhone, MacBook dan juga dompet milik korban.

Kini AAB telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman mati berdasarkan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP.


Zidan dan pelaku sama-sama berstatus sebagai mahasiswa di Program Studi Sastra Rusia pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: