Penjelasan BRIN, Nikuba Bukan Alat Penghasil Hidrogen, Melainkan Penghemat Bahan Bakar
BRIN mengklaim telah mendapat dapat penelitian terhadap Nikuba temuan Aryanto Misel di Cirebon. Hasilnya seperti apa?-@Aryantomisel-Instagram--
JAMBIEKSPRES.CO.ID-Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan bahwa Nikuba, sebuah alat yang diklaim dapat menghemat bahan bakar, sebenarnya bukanlah alat penghasil hidrogen sebagai pengganti bahan bakar kendaraan.
Menurut peneliti Madya BRIN, Deni Shidqi Khaerudini, konsep yang digunakan oleh Nikuba adalah menggunakan HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) atau yang juga dikenal sebagai gas Brown.
Deni menjelaskan bahwa HHO berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan sebagai pengganti bahan bakar itu sendiri.
Penggunaan HHO dalam Nikuba bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar hidrokarbon di dalam mesin kendaraan.
BACA JUGA:UPDATE BBM TERBARU! Harga BBM Turun 800, Cek harga Baru Pertamax-Pertalite di SPBU Per 9 Juli 2023
Dalam sistem pembakaran di mobil dan motor, penggunaan hidrogen murni tidak didukung karena gas hidrogen yang sangat kecil tidak cocok dengan sistem pembakarannya.
Selain itu, Deni juga menyatakan bahwa Nikuba bukanlah teknologi atau inovasi baru. Alat serupa dengan fungsi penghemat bahan bakar sudah ada sebelumnya dan bahkan sudah diperjualbelikan di pasaran. Konsep penghemat bahan bakar seperti ini sudah ada dalam ilmu dasar fisika dan kimia.
Meskipun demikian, penemuan Aryanto Misel mengenai Nikuba sempat ramai dan viral pada tahun 2022. Belakangan ini, penemuan tersebut kembali menarik perhatian setelah TNI AD mengklaim adanya minat dari sebuah pabrikan otomotif asal Italia terhadap teknologi ini.
Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak Ferrari maupun Lamborghini Italia mengenai klaim tersebut. Dalam menanggapi Nikuba, BRIN telah mengirim tim untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap karya tersebut. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan bahwa dari asesmen tim, perlu dilakukan riset lanjutan terkait Nikuba. BRIN juga siap memfasilitasi komunitas periset di Indonesia, termasuk individu seperti Aryanto, untuk mengembangkan temuan-temuan mereka.
Kesimpulannya, meskipun Nikuba tidak merupakan alat penghasil hidrogen sebagai pengganti bahan bakar kendaraan, namun penemuan tersebut menarik perhatian dan memicu minat dari beberapa pihak. Dengan adanya riset lanjutan dan dukungan dari BRIN, diharapkan potensi temuan seperti Nikuba dapat memberikan kontribusi dalam penghematan bahan bakar dan perkembangan teknologi di industri otomotif. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: