Hukum Membayar Zakat Fitrah Secara Online Begini Kata Ustaz Abdul Somad
Ustad Abdul Somad-Foto: IG @ustadzabdulsomad_official-
JAMBIEKSPRES.CO.ID- Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia tentu siaga mempersiapkan hari yang dinanti-nanti setelah satu bulan menjalani ibadah puasa, Idul Fitri.
Namun, hal wajib yang tidak boleh terlupakan dan paling wajib dilaksanakan adalahh menunaikan atau membayarkan zakat fitrah bagi umat islam yang mampu melaksanakannya.
Dikutip dari jambikota.go.id dari laman baznas.jambikota.go.id (16/4) zakat fitrah (Zakat Al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan kala Idul Fitri.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan juga teknologi yang semakin canggih, kini cara membayar zakat tidak lagi hanya dapat dilakukan dengan pertemuan secara langsung atau membayarakannya ke masjid terdekat. Tetapi, dapat dilakukan secara online melaui ponsel pintar dengan berbagai aplikasi yang beragam jenis.
Hal itu juga menuai pertanyaan, bagaimana hukum membayar zakat fitrah secara online?
Perlu diketahui unsur pokok dalam zakat hanya ada tiga yaitu, pemberi zakat atau muzzaki, harta zakat, dan penerima zakat atau mustahik. Sementara ijab Kabul atau pernyataan memberi zakat dan doa penerima zakat bukan salah satu rukun zakat. Ijab Kabul (akad) juga bukan termasuk syarat sah terjadinya zakat.
Melalui unggahan video di kanal youtubu Goto Islam, Ustaz Abdul Somad mengatakan bayar zakat secara online tetap sah asalkan tetap ada niat saat akan mebayarakannya. Jika pemberi zakat menyerahkan zakat kepada penerima zakat tanpa menyebut lisan namun tetap berniat dalam hati, maka zakat itu tetap terhitung sah.
Pembayaran zakat fitrah secara online hanya memindahkah cara penyampainnya zakatnya, sedangkan dana yang dibayarkan akan tetap sampai ke amil zakit dan disalurkan kepada mustahik, orang yang berhak dan layak menerima zakat.
Zakat fitrah juga sebaiknya dibayarkan sejak awal bulan Ramadan sampai dengan sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri, tepatnya ketika khatib saat itu belum naik ke atas mimbar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: