Amalan di Malam 10 Terakhir Ramadan Ini Kajian Ustaz Adi Hidayat

Amalan di Malam 10 Terakhir Ramadan Ini Kajian Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat--

JAMBIEKSPRES.CO.ID- Malam-malam menjelang akhir bulan Ramadan kerap kali menjadi malam yang ditunggu- tunggu sebab adanya kesempatan kaum muslim untuk bertemu malam Lailatul Qodr.

Pada waktu menjelang akhir bulan ramdhan ini pula Allah SWT. Memberikan keistimewaan-keistimewaan yang memberi ampunan terhadap dosa – dosa yang diperbuat selama ini. Yang juga malam dimana diberkahi kaum muslimin untuk dibebaskan dari api neraka atau Itqun Minan Nar.

Malam sepuluh terakhir ramadan juga menjadi indikasi diterimanya atau tidak puasa seorang hamba tersebut, bahkan permohanan diterimanya amalam di bulan Ramdahan dilakukan langsung oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Hal ini juga menentukan kadar keimanan seorang hamba, sebab seorang Nabi saja memohon agar amalannya diterima, apalagi manusia seperti kita yang tidak tahu apakah amalan selama bulan ramadan yang kita lakukan  akan diterima atau tidak?

Dalam unggahan video di akun Youtubenya Adi Hidayat Offical dengan judul Amalan Malam Al-Qadr Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana seorang muslim harus mengkondisikan dirinya agar sepuluh terakhir menjelang akhir ramadannya menjadi malam dimana seseorang itu benar – benar mendapat ampuan dan dibebaskan dari api neraka.

“Kondisikan diri kita untuk bangun di malam hari walau sebentar, kedua  siapkan amalam terbaik setidaknya amalan utama yang ditunjukkan nabi yaitu sholat dan minta kepada Allah dengan penuh ketulusan baik dalam sujud ataupun dalam doa – doa pasca Sholat dan jangan lupa selanjutnya, lakukan semua itu dengan keyakinan kuat kepada Allah dan ketulusan, keihklasan, tidak untuk yang lain. Untuk mendapat kenikmatan semua itu, kita harus berusaha untuk fokus, mencair tempat strategis, menghidupkan suasanya yang nyaman sehingga kenikmatan ibadah itu akan terasa dalam kehidupan kita,” Jelas Ustaz Adi Hidayat.

Sepuluh hari terakhir Ramadan ini juga dapat diibaratkan momentum genting seorang hamba dalam menyempurnakan ibadahnya. Berlomba – lomba dalam mencari ridho Allah untuk mendapat ampunan dari segala dosa yang diperbuat dan meningkatkan ketawakaan sehingga senentiasa terjaga keimanannya dan hidupnya dengan hal – hal yang diberkahi oleh Allah SWT. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: