Kapan Takdir Manusia Ditetapkan Allah? UAS Jelaskan 3 Level Sabar

Kapan Takdir Manusia Ditetapkan Allah? UAS Jelaskan 3 Level Sabar

Ustad Abdul Somad-Foto: IG @ustadzabdulsomad_official-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kita tak tahu kapan Allah memberi kita cobaan, kita tak tahu kapan Allah mengabulkan doa kita, kita tak tahun kapan kita dapat lailatul qadar, lalu kapan sebenarnya takdir manusia ditetapkan Allah?

 

Ustadz Abdul Somad atau UAS dalam ceramahnya yang ditayangkan channel youtube Tabung Wakaf Umat Official mengatakan, takdir manusia dan semua yang terjadi di muka bumi ini telat dicatat dalam Lauhul Mahfuzh sejak 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.

 

Nabi pernah bersabda “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash)

 

Jadi apabila ada seseorang yang mendapat taqdir musibah haruslah bisa menahan diri dan sabar.

 

UAS menjelaskan ada 3 level sabar.

 

Pertama, sabar yang paling rendah yaitu sabar menerima takdir dari Allah SWT.

 

Jika ditanya kapan Allah ridho kepada umatnya? Kata UAS ketika kita ridho menerima takdir Allah ketika sedang diuji.

 

Ketika manusia takut akan hidupnya, takut pensiun, takut kena pecat, takut dibully, bangkrut, sakit, mati, kebakaran, takut gagal panen, maka kita harus sabar menerima taqdir dan ketetapan Allah SWT.

 

Sabar level kedua adalah sabar menahan diri untuk tidak berbuat dosa padahal kesempatan ada.

 

Sabar level kedua ini bukanlah orang yang sabar menerima musibah tapi sabar menahan diri padahal kesempatan berbuat dosa ada.

 

UAS mencontohkan, ada seorang hakim, ketika dibawa uang oleh pemilik perkara namun ditolak oleh sang hakim.

 

Sementara sabar level ketiga adalah orang yang sabar mau menahan diri untuk ibadah.

 

Sabar ini kata UAS merupakan sabar yang paling tinggi posisinya.

 

Selama ini orang menganggap sabar menghadapi sakit, sabar menghadapi cobaan adalah sabar tertinggi, padahal itu adalah sabar paling rendah, lanjut UAS.

 

Orang yang mau menahan diri untuk bisa beribadah, itulah orang-orang yang memiliki level kesabaran paling tinggi.

 

Misalnya, orang yang mau menahan kantuk untuk bisa melaksanakan ibadah di masjid. Atau ada perempuan yang cantik, rambutnya bagus jsaat tak berhijab, namun ia sabar tetap mau mengenakan jilbab

 

Sabar bisa menahan diri untuk berbuat ibadah, itulah sabar lever tertinggi, tegas UAS lagi.

 

Orang yang sabar kata UAS balasannya adalah surga, sabar memang sangat berat, yang bisa sabar secara sempurna adalah Allah SWT.

 

Manusia dikasih nyawa, nafas, hidup, tapi tak mau beribadah, mabuk, zina, minuman keras, namun Allah tetap sabar dengan hambanya.

 

“Mudah-mudahan kita termasuk orang yang sabar untuk berbuat alam soleh,” harapan UAS lagi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: