Erick Thohir: 40 Tahun Lagi Belum Tentu Indonesia Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Erick Thohir: 40 Tahun Lagi Belum Tentu Indonesia Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Ketua umum PSSI, Erick Thohir (tengah)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah kesempatan langka yang diperoleh sebuah negara.

 

“Karena kenapa? Karena memang jarang sekali negara itu mendapatkan (jadi tuan rumah) dua kali,” ujar Erick Thohir saat konferensi pers sebelum pengumuman pembatalan FIFA, di SCTV Tower, Senayan, Selasa 28 Februari lalu.

 

Berkaca dengan Malaysia yang menjadi tuan rumah 23 tahun lalu, maka kesempatan menjadi tuan rumah kata Erick belum tentu akan ada lagi 30 hingga 40 tahun ke depan.

 

Kesempatan yang langka ini kata Erick, harus menjadi cikal bakal penting apakah Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk event lebih besar selanjutnya.

 

“Masa kita mengadakan U-20 terus Kapan World Cup-nya. Artinya apa? persiapan U-20 ini menjadi cikal bakal penting penilaian, kita siap atau tidak untuk World Cup, itulah keseimbangan antara penyelenggaraan dan prestasi tim nasional harus berjalan bersamaan,” lanjut Erick.

 

Kesempatan 30-40 tahun lagi yang dimaksud Erick ini adalah kalau tahun ini Indonesia Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

 

Namun sayang, FIFA ternyata berkata lain.

 

Presiden FIFA Gianni Infantino Rabu 29 Maret 2023 telah resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

 

Pengumuman pun sudah diupload secara resmi di website FIFA.com. Pengumuman diunggah pasca dilakukan pertemuan FIFA dengan PSSI Rabu (29/3).

 

"Pasca pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," tulis FIFA.

 

Event internasional ini sejatinya akan dilaksanakan pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang dan FIFA juga menulis bahwa perubahan tuan rumah tidak akan membuat tanggal turnamen berubah dan semua akan sesuai rencana awal.

 

FIFA memang tidak memberitahu secara spesifik alasan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah dalam keterangannya, namun berbagai pihak meyakini keputusan ini terkait dengan beberapa penolakan atas kehadiran timnas Israel yang terjadi di tanah air dalam beberapa waktu terakhir.

 

Sampai hari ini FIFA belum memutuskan negara mana yang akan ditunjuk sebagai pengganti Indonesia.

 

Media asing menyebutkan, Argentina, Peru dan Brazil masuk dalam daftar negara yang mungkin akan dipilih FIFA, Argentina bahkan disebut-sebut akan mengajukan diri menjadi tuan rumah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: