Kwarda Jambi Gelar Peringatan Hari Baden Powell ke-166

Kwarda Jambi Gelar Peringatan Hari Baden Powell ke-166

Foto bersama unsur pimpinan Kwarda Jambi dan peserta Peringatan Hari Baden Powell ke-166--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -  Kwarda Jambi menggelar Peringatan Hari Baden Powell ke-166, yang jatuh setiap tanggal 22 Februari.

Dalam peringatan Hari Baden Powell ke-166, dilakukan upacara dilapangan Kwarda Jambi, yang langsung dihadiri unsur pimpinan Kwarda Jambi serta andalan, unsur pimpinan Kwarcab Kota Jambi, pembina Gugus Depan Kota Jambi dan staf Kwarda Jambi.


Ka. Kwarda Jambi Kak H. Sudirman, S.H.,MH yang diwakilkan Waka Organisasi Kak Jangcik Mohza, S.Pd.,M.Si selaku Pembina Upacara--

Tema Peringatan Hari Baden Powell ke-166 adalah Bukan Hanya Persamaan yang Pramuka Ajarkan, Namun Juga tentang Harmoni Perbedaan yang Menyatukan Ritme Kepramukaan. Ka. Kwarda Jambi, Kak H. Sudirman, S.H.,M.H melalui Waka Organisasi, Kak Jangcik Mohza, S.Pd.,M.Si dalam arahannya mengatakan peringatan Hari Baden-Powell diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 22 Februari, tidak terkecuali di negara kita.


Peserta upacara Peringatan Hari Baden Powell ke-166--

Jutaan anggota pramuka di seluruh dunia berkumpul untuk memperingati Hari Baden-Powell. Bahkan, kemeriahan peringatan Hari Baden-Powell di Indonesia dirayakan dari ujung Barat sampai ujung Timur.

"Pada peringatan hari lahir Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell tahun ini, marilah kita bersyukur karena telah dapat melaksanakan kegiatan tatap muka secara langsung, yang sebelumnya sempat terkendala karena situasi kondisi pandemi Covid-19. Meskipun demikian, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Oleh karena itu, saya berharap agar kita tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan agar pelaksanaan kegiatan kepramukaan dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman, serta tidak menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19," kata Ka. Kwarda Jambi, Kak H. Sudirman  S.H.,M.H melalui Waka Organisasi Kak Jangcik Mohza, S.Pd.,M.Si Rabu (22/2).


Waka Organisasi bersama unsur pimpinan Kwarda Jambi menyambangi peserta upacara Hari Baden Powell ke-166--

Dalam setiap peringatan Hari Baden-Powell anggota Pramuka selalu mengucapkan janji sebagai Pramuka yaitu Dwi Satya bagi Pramuka Siaga, juga Tri Satya bagi Pramuka golongan lainnya. Baik di dalam Dwi Satya maupun Tri Satya tersurat secara jelas bahwa demi kehormatan masing-masing, seorang Pramuka berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta siap menolong sesama hidup.

"Dwi Satya dan Tri Satya merupakan cerminan sikap perilaku seorang Pramuka sejati, sebagaimana digagas oleh Baden-Powell pada tahun 1907. Gagasan tersebut kemudian melahirkan gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia. Sebagai Pramuka, kita harus berusaha untuk bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh masing-masing. Menjalankan kewajiban itu juga harus diwujudkan dalam perilaku hidup sehari-hari, antara lain selalu bersikap sopan, ramah, menjalin persahabatan dan persaudaraan, siap membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, dan menghindari perilaku-perilaku negatif. Seorang Pramuka harus menjauhi tindakan penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pornografi, pergaulan seks bebas, menyebarkan kabar bohong dan ujaran kebencian,

bersikap arogan, ingin menang sendiri, dan hal-hal negatif lainnya," tandasnya.

Dirinya pun ingin mengingatkan kembali mengenai lahirnya gerakan kepanduan atau kepramukaan yang digagas oleh Baden Powell. Dari berbagai pengalamannya, Baden Powell melihat bahwa semua umat manusia sebenarnya membutuhkan dunia yang damai, di mana setiap warga dunia saling menghormati satu sama lain, tolong menolong dan maju bersama. Semua itu dapat terwujud apabila sejak usia dini, anak-anak dibekali dengan pendidikan karakter yang baik.

"Keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan damai tersebut ternyata masih relevan sampai saat ini. Di tengah peperangan dan pertikaian antara masyarakat, bangsa dan negara, serta masih banyaknya ketimpangan sosial di mana-mana, mimpi Baden-Powell tersebut masih harus terus diupayakan sampai saat ini. Itulah sebabnya, gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM, red), menggunakan slogan Scouts, creating a better world”. Bila diterjemahkan maka kurang-lebih artinya “Para Pramuka, membantu menciptakan dunia yang lebih baik," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: