Kapolri Akan Evaluasi Penyebab Kecelakaan Heli Polda Jambi, Dipakai Sejak 2003 Rutin Maintence

Kapolri Akan Evaluasi Penyebab Kecelakaan Heli Polda Jambi, Dipakai Sejak 2003 Rutin Maintence

Kapolri saat berbincang dengan salah satu korban kecelakaan heli Polda Jambi, di Jambi. (21/2). Foto : Tangkap layar IG listyosigitprabowo--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan dilakukan evaluasi lanjutan mencari penyebab sebenarnya pendaratan darurat Helikopter jenis bell 412 SP dengan nomor registrasi P-3001. 

 

Pendaratan darurat itu menyebabkan rombongan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono jatuh ke bukit Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci Minggu (19/2).

 

Kapolri usai menjenguk 6 korban yang telah berada di RS Bhayangkara Jambi menyatakan untuk puing helikopter yang jatuh di Hutan Kerinci, akan dilakukan kegiatan evaluasi lanjutan.

 

Listyo menegaskan dengan sudah berhasilnya evakuasi semua korban heli rombongan Kapolda proses evakuasi sudah ditutup. “Tinggal lagi, selanjutnya terkait Heli yang diperlukan untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut dan hal-hal yang harus diselamatkan,” kata Kapolri.

 

Terkait sebab Heli mendarat darurat yang disebutkan lantaran cuaca buruk dan bukan karena kerusakan, Listyo tak menjawab langsung. 

 

Yang jelas, Listyo mengungkapkan Heli ini mulai digunakan pada tahun 2003, dan selama ini secara rutin dilakukan maintenance (perawatan/pemeliharaan) termasuk saat akan digunakan dilaporkan kondisi layak untuk digunakan. 

 

“Namun demikian, tentu pendalaman lebih lanjut akan dilakukan jajaran Pol Udara terkait dengan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Kapolri.

 

Ditanya selama digunakan di Jambi apakah pernah terjadi kerusakan, Kapolri menyebut belum menanyakan sampai kesitu. “Yang penting korbannya dulu (diselamatkan),” akunya yang didampingi pejabat Polri di RS Bhayangkara Jambi.

 

Listyo sendiri datang ke RS Bhayangkara Jambi pada pukul 18.46 WIB. Dirinya selesai menjenguk para anak buahnya pada pukul 19.15.WIB atau selama 29 menit berada di RS milik Polri ini. Listyo menyatakan setelah menjenguk Kapolda Jambi, Rusdi belum benyak bercerita kondisi pendaratan darurat pada minggu. 

 

“Sementara kita belum banyak bicara, yang penting kondisi beliau stabil dan kita semua berkonsentrasi menyelamatkan teman yang terluka,” sebutnya usai menjenguk 6 orang yang dirawat di RS Bhayangkara.

 

“Dan Alhamdulillah sudah bisa di evak (evakuasi), kita cek satu persatu yang dirawat dan saat ini tim dokter tengah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pendalaman apakah perlu ada perawatan lanjutan yang perlu harus dilakukan,” kata pria yang sebelumnya menjabat Kabareksrim Polri ini.

 

Nantinya, sambung Dia, bagi korban yang bisa dirawat di RS Bhayangkara akan tetap dirawat disana, sementara jika dari hasil pemeriksaan lengkap dokter s diputuskan untuk dirawat di Jakarta, maka akan diputuskan perawatan selanjutnya. “Yang jelas kondisi pasien semuanya berangsur membaik rata-rata, karena telah ada tindakan awal yang diberikan oleh dokter di RS Bhayangkara. Saya mohon doa untuk rekan yang dirawat untuk mendapatkan perkembangan yang semakin baik,” kata Kapolri.

 

Untuk kondisi pasien, ia menyebut semuanya sadar, namun ada yang mengalami fraktur (patah tulang) yang diderita dikaki, tangan dan di rusuk serta ditempat lain yang saat ini sedang dilakukan scanning oleh dokter. “Secara umum semuanya dalam keadaan sadar, Tindakan lanjutan akan menunggu pendalaman tim dokter” katanya.

 

Kapolri menegaskan, hingga malam Selasa (21/2) terdapat 6 korban yang telah berada di RS Bhayangkara, sementara 2 korban lainnya masih berada di Merangin dengan kondisi (fisik) yang jauh lebih baik. “Nanti pasti akan di bawa (ke Jambi), namun karena kondisi Selasa (setelah evakuasi) agak malam sehingga harus dilaksanakan besok (Rabu). Tapi di Merangin sudah ada tim dokter yang melakukan perawatan,” terangnya.

 

Terkait ada seorang prajurit TNI yang yang mengamankan Kapolda Jambi, Listyo menyebut dirinya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tim yang tergabung dalam penyelamatan SAR dari udara maupun maupun darat. “Karena ini perlu kerja sama tim dan tadi semuanya sudah sampaikan langkah saat dilapangan, saya berterimkasih tim yang tergabung baik Basarnas, Angkatan udara, Kopasgat, Korem BMKG, angkasa pura termasuk masyarakat, Bupati/Wabup yang tak bisa dikatakan satu persatu, dan ini menjadi bagian tim yang solid yang bisa lakukan evakuasi saat baik,” sampai Listyo.

 

Sementara itu, sebelumnya 6 korban datang bergantian dengan tiga tahapan ke RS Bhayangkara Jambi. Diawali pada pukul 16.38 WIB tahap pertama datang dua orang korban dengan menggunakan dua unit ambulance yakni ADC Kapolda Briptu Aditya Muhardi Saputra dan Copilot AKP Amos Freddy P.Sitompul.

 

Lalu tahapan kedua datang dengan pengawalan dua Patwal, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono pada pukul 18.15 WIB. Kapolda datang dengan menggunakan ambulance VVIP Bidokkes Polda Jambi berwarna abu-abu, lengkap dengan pengawalan Patwal Ditlantas Polda Jambi.Tampak Kapolda diturunkan dari ambulance menuju ruang perawatan RS milik Polri ini.

 

Kapolda tampak terbaring dengan tubuhnya ditutupi selimut berkelir merah.

Berselang beberapa menit kemudian pada tahapan ketiga datang tiga orang korban lainnya dengan ambulance berbeda, yakni Direskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudistira, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan dan Pilot AKP Ali H. 

(aba)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: