Terjawab, Gubernur Al Haris Kembali Gabung Golkar

 Terjawab, Gubernur Al Haris Kembali Gabung Golkar

Gubernur Jambi Al Haris--

“Maka Magnet ini harus kita teruskan, ini lah momentum kita. Mari kita bekerjasama, mari kita rebut kembali, siap, sanggup?,” teriak Airlangga yang dijawab siap dan sanggup oleh kadernya. “Alhamdulillah,” tutup Airlangga.

Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi CE mengaku belum ada pembicaraan antara dirinya dengan Al Haris terkait hal ini. 

"Sejauh ini belum ada, itu masih wacana, kita tunggu saja," ujar CE.

Kalau memang ada pertemuan, mungkin langsung dengan ketua umum. "Mungkin dia (Al Haris, red) ketemu Ketum (Airlangga, red)," ujar CE.

Sementara itu, sebelum menjabat Ketua MPW PAN Provinsi Jambi, Haris merupakan kader partai Golkar. Namun ia mengundurkan diri setelah diusung PAN maju di Pilgub Jambi 2020.

Kala itu, pengunduran diri Haris disampaikan ke DPD II Golkar Merangin. Surat pengunduran diri diterima Herman Efendi yang saat itu menjabat plt Ketua DPD II Golkar Merangin. 

Mundurnya Haris karena dirinya sama-sama maju dengan ketua DPD I Golkar Cek Endra sebagai calon gubernur Jambi. Usai terpilih Al Haris secara resmi bergabung ke PAN selaku partai pengusungnya.

Pengamat politik Pahrudin mengatakan, sejak awal langkah politik Haris sejak awal sudah bisa diprediksi. Itu karena rumah besar Haris sebelumnya adalah partai Golkar. 

“Beliau inikan memang Golkar dari Merangin. Hanya karena kontestasi Pilgub dan tidak mendapatkan rekomendasi akhirnya pindah ke PAN,” sebutnya.

Menurut pengamat politik ini memang harus diambil Haris agar lebih menjamin karir politiknya kedepan. Apalagi Golkar adalah pemain yang piawai, partai politik lama memiliki peluang besar. “Ini adalah faktor umum yang banyak dilakukan,” sebutnya.   

Salah satu faktor lainnya, kata Pahrudin, berkembangnya dinamika politik akhir-akhir ini. Bagaimana munculnya Romi yang mengklaim sebagai kandidat bakal calon Gubernur dari PAN.  “Saya pikir, salah satu faktor lain bisa karena munculnya Romi yang sebagai kandidat dari PAN,” terangnya. 

Belum lagi munculnya Zumi Zola yang merupakan salah satu simbol PAN Jambi. “Meski ini bukan pemicu, tapi bisa jadi salah satu faktor yang menguatkan kembalinya Haris ke Golkar,” jelasnya.

Lalu kenapa harus kembali ke Golkar, bukankah CE  adalah rival politik Haris pada Pilgub Jambi 2020? Peneliti  Publik Trust Institute (PUTIN) ini menyebutkan bahwa bisa saja ada deal-deal politik antara Haris dan CE. Sehingga CE selaku simbol partai memberikan karpet merah untuk Haris yang sebelumnya merupakan lawan politik.

“Pasti ada deal politik, sehingga Haris mendapatkan karpet merah. Karena tidak mungkin keduanya maju di Pilgub Jambi 2024 dari partai yang sama,” ungkapnya.

 Pahrudin menjelaskan, dugaan yang paling memungkinkan adalah CE sebagai anggota DPR RI tanpa mengesampingkan Hasan Basri Agus (HBA). Caranya Golkar menaikan target dengan mengincar 3 kursi DPR RI melalui fasilitas dari Haris selaku Gubernur Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: