Batu Bara dan Pariwisata: Ketua HIPMI Kerinci Tegaskan Kerinci Butuh Bandara
--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Ditengah isu macet dan angkutan batu bara yang sedang hangat saat ini, yang sempat dibahas dalam rapat komisi V DPR dengan Kementerian ESDM kemarin.
Disampaikan Komisi V bahwa masalah batu batu bara ini merupakan hal yang cukup dilematis, karena disatu sisi ada masyarakat yang menggantungkan hidup, namun disisi lain juga ada cukup banyak pihak yang dirugikan.
Salah satu nya yang paling dipengaruhi adalah efektivitas waktu tempuh dari daerah ke Kota Jambi dan sebaliknya, yang menjadi cukup lama.
Menanggapi hal tersebut pengusaha muda jambi yang sekaligus juga Ketua HIPMI Kabupaten Kerinci H. Angga Perdana Hamdani menegaskan, bahwa terkait batu bara ini tentu merupakan persoalan yang cukup urgen, efeknya bisa kebanyak lini, sebut saja salah satunya adalah pariwisata.
Angga menegaskan bahwa sebagai ikon pariwisata Provinsi Jambi, Kerinci menjadi salah satu daerah yang cukup terkena dampak, imbasnya tentu wisatawan menjadi malas ke Kerinci karena waktu tempuh yang cukup lama. Jika dalam waktu normal saja ke Kerinci itu makan waktu delapan sampai sebelas jam dari Jambi, apalagi dengan kondisi macet saat ini, tentu ini sudah sangat tidak ideal.
Namun, kata Angga masyarakat juga perlu memahami bahwa masalah ini tidak bisa selesai dalam satu atau dua bulan, dan memang harus benar-benar dikaji secara matang, dilakukan duduk bersama. Jika berkaca kepada pernyataan Gubernur Jambi setidaknya butuh waktu 18 bulan untuk menyelesaikan jalan khusus batu bara.
Lebih lanjut Angga menjelaskan bahwa jika mau bicara pariwisata dalam jangka panjang, bandara merupakan satu-satunya solusi agar pariwisata Jambi dan Kerinci khususnya bisa bangkit. Mobilitas akan lebih mudah, kita juga bisa menjangkau segmen middle up class, dan tentu saja dampaknya akan sangat berpengaruh kepada perekonomian masyarakat secara luas, karena akses wisatawan dari luar daerah menjadi lebih cepat.
Terkait hal ini kata Angga, HIPMI Kabupaten Kerinci terus mendukung pemerintah daerah agar bisa segera merealisasikan kembali pembukaan dan pelebaran bandara Depati Parbo, yang sebelumnya sempat ditutup karena pandemi.
Kita perlu melakukan upaya lobi yang intens kepada pusat agar bandara kembali bisa dibuka. Karena tentu tidak mungkin disatu sisi kita menjadikan Kerinci sebagai ikon pariwisata tetapi tidak menyediakan akses yang ideal bagi wisatwan. Maka kami menghimbau kita harus bisa saling mendukung untuk merealisasikan ide ini.
Angga juga menjelaskan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan saat ini, selain melalui upaya formil dari pemerintah daerah ke pusat. Bisa juga dengan menggalang dukungan dari tokoh-tokoh Kerinci dan Jambi di pusat, misalnya melalui HKK dan BMKJ.
Menurut Angga, sinergitas adalah kunci jika ingin upaya ini bisa tercapai. Pemerintah daerah dan element masyarakat harus bisa mendorong supaya isu ini menjadi urgen sehingga bisa menjadi prioritas nasional. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: