Di Indonesia Moge Naik Tol Semua Heboh, di Negara Satu ini Malah Biasa Aja, Kok Bisa?

Di Indonesia Moge Naik Tol Semua Heboh, di Negara Satu ini Malah Biasa Aja, Kok Bisa?

Ilustrasi jalan tol bebas dilalui motor. Foto : Tangkap layar www.malaymail.com--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Indonesia heboh ketika salah satu presiden klub motor gede (moge) mengusulkan agar moge diizinkan naik tol. 

Pemberitaan ini juga membuat netizen bereaksi, ada yang pro dan banyak juga yang kontra. Sebagian menilai usulan moge naik tol sesuatu yang berlebihan, membentuk jurang pemisah dengan sepeda motor yang lain.

Di sisi lain netizen menganggap itu sah saja. Moge dinilai terlalu besar untuk jalan umum biasa, daripada mengganggu pengendara lain, moge naik tol lebih baik.

Di tengah pro kontra moge naik tol di Indonesia, ternyata ada satu negara yang mengizinkan moge naik tol dan juga semua jenis sepeda motor lainnya. 

Nama negara itu adalah Malaysia. Negeri Jiran mengizinkan kendaraan roda dua alias motor melewati ruas jalan tol yang ada. 

Jika berkunjung ke Malaysia, kita warga Indonesia akan terheran-heran melihat motor lalu lalang di jalan tol ikut ngebut di bagian sisi kiri.

 

Kok bisa moge dan motor bebas naik tol di Malaysia? Ternyata karena aturan di negara tersebut memang mengizinkannya.

 

Pengelola jalan tol di Malaysia menyiapkan garis khusus untuk pengendara motor, tepat pada sisi kiri badan jalan. 

 

Meski ada garis khusus motor, namun dalam prakteknya, tak sedikit pengendara motor yang nakal, mereka tetap menempuh bagian jalur tengah, menyalip mobil kesana dan kemari. 

 

Sebenarnya ada beberapa jalan tol di Indonesia yang juga mengizinkan moge naik tol dan juga motor lain naik tol. Diantaranya adalah : 

 

1. Tol Surabaya-Madura (Suramadu). 

Tol ini diresmikan Presiden SBY pada tahun 2009 dengan panjang 5.438 meter.

 

Jika dulu kendaraan roda dua dikenakan tarif, maka kini sepeda motor yang hendak melewati jalan tol Suramadu sudah gratis.  

 

Tol ini dilengkapi dengan jalur khusus sepeda motor, jalurnya terpisah dari jalur utama tol yang digunakan roda empat roda empat atau lebih. Oleh karena ini jalan tol ini termasuk jalan tol yang nyaman bagi para rider yang melewatinya.

 

2. Tol Bali Mandara. 

Jalan tol ini beroperasi sejak tahun 2013 diresmikan Presiden Jokowi.

 

Agak unik karena jalan tol Bali Mandara juga dilengkapi dengan alat untuk mengukur kecepatan angin yang canggih terdapat pada gerbangnya. 

 

Jika terjadi angin kencang dengan kecepatan 40km/jam atau lebih maka jalan tol ini akan ditutup untuk kendaraan roda dua dengan alasan keselamatan. 

 

Alat deteksi angin ini terdapat di tiga gerbang yang ada yaitu gerbang Nusa Dua, Ngurah Rai dan Benoa. 

 

Jalan Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 Km ini memiliki arti nama Mandara berasal dari singkatan "Maju, Aman, Damai dan Sejahtera" dan mengusung konsep green, strong, dan beauty toll road. 

 

Jalan tol ini dibangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang selama ini terpusat di Bali Selatan yang menghubungkan segitiga emas antara Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua. 

 

Jalan tol ini sekaligus menjadi pelengkap akses jaringan jalan di Pulau Bali sehingga mempermudah akses ke pelabuhan maupun kawasan wisata lainnya.

 

Jalan Tol Atas Laut pertama di Indonesia ini di desain dengan menjaga estetika, keindahan arsitektur, dan tetap mengusung budaya khas Bali menghubungkan wilayah Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua.

 

3. Tol Gilimanuk - Mengwi Bali (Dalam Tahap Kontruksi)

Total panjang jalan tol ini mencapai 96,84 Km. Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi di Pulau Bali akan dibangun jalur khusus roda dua untuk sepeda dan sepeda motor.

 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dalam pembangunan jalan tol, khususnya di Bali sebagai destinasi wisata dunia harus memperhatikan beberapa hal, yaitu yang pertama dari segi kualitas dan yg kedua harus memperhatikan estetika salah satunya dengan tetap memperhatikan kearifan lokal Bali dan menghindari tempat-tempat suci.

 

"Saya akan memberikan SK kepada pak Gubernur sebagai pengawas dari jalan tol ini, karena beliau yang sehari - hari ada disini, sehingga bisa menjaga dari kualitas dan estetika jalan tol ini kata Menteri Basuki.

 

Ditambahkan Kepala BPJT Danang Parikesit, sesuai dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar pekerjaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini dapat dikerjakan minimal 2 shift dan kalau bisa 3 shift. 

 

"Sehingga masyarakat bali dapat lebih cepat merasakan manfaat dari jalan tol gilimanuk - mengwi ini sebelum target penyelesaian konstruksinya," Ujar Kepala BPJT Danang Parikesit.

 

Jalan Tol ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan kemacetan di Jalan nasional sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan menuju Denpasar yang awalnya bisa sekitar 5-7 jam dapat menjadi sekitar 1,5-2 jam.

 

Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km ditargetkan usai pada tahun 2028 dengan investasi jalan tol Gilimanuk - Mengwi sebesar Rp 24,6 Triliun, dengan PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku pelaksana.

 

Indonesia memang ketat untuk urusan jalan tol. Hanya kendaraan roda empat yang diizinkan menempuh jalan tol, dan hal ini telah tertuang dalam peraturan pemerintah No 15 tahun 2005 tentang jalan tol. 

 

Namun seiring dengan kondisi dan zaman, kini jalan tol boleh dilewati oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor tapi hanya berlaku pada jalan tol tertentu saja. 

 

PP 44/2009 menegaskan bahwa ‘Kendaraan bermotor roda dua merupakan moda transportasi dengan populasi yang cukup besar sehingga perlu diberi kemudahan dalam menggunakan infrastruktur berupa jalan termasuk jalan tol. Pemberian kemudahan ini diberikan dengan tetap memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan pengguna jalan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: