Menyimpan Deposit Emas Luar Biasa, Sungai Batanghari Masih Dijadikan Tempat Buang Sampah, Ini Fakta Lainnya
Sungai Batanghari terkenal dengan deposit emas yang luar biasa di bagian hulunya. Foto : M Ridwan/Jambi Ekspres--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) melakukan Ekspedisi Milir Berakit menyusuri Sungai Batanghari menggunakan rakit selama hampir 10 hari.
Dalam ekspedisi ini ikut serta tim Peneliti Universitas Jambi (UNJA) yang berjumlah tujuh orang, melakukan identifikasi fakta-fakta penting terkait degradasi Sungai Batanghari.
Mengejutkan, para peneliti ini menemukan banyak hal penting selama melakukan Ekspedisi Milir Berakit sejak 30 Desember hingga 7 Januari 2023.
Dalam catatan Tim Peneliti Unja, ditemukan perilaku eksploitatif terhadap Sumber Daya Alam yang masih sangat kental di sepanjang daerah aliran Sungai Batanghari.
Selain itu masih banyak pertambangan emas tanpa izin (PETI), erosi tebing sungai, keberadaan stockpile batubara di sempadan sungai, serta perilaku masyarakat yang belum ramah terhadap Sungai Batanghari, seperti membuang sampah di bantaran sungai, dan masih ditemukan aktivitas Mandi Cuci Kakus yang tak hanya mandi namun juga dijadikan toilet untuk buang air besar.
Disebutkan, tekanan terhadap Sungai Batanghari ini telah mengancam keanekaragaman berbagai biota air dan kesehatan masyarakat yang bergantung dengan sumber air dari sungai Batanghari.
Berikutnya adalah ancaman kepunahan, beberapa situs bersejarah, karena abrasi serta kemampuan adaptasi penghidupan livelihood masyarakat sekitar DAS Batanghari yang relatif terbatas.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari sebagian besar melingkupi wilayah administrasi Provinsi Jambi mempunyai nilai sangat strategis yang tidak hanya kaya dengan sumber daya alam sebagai sumber penghidupan penting masyarakat Jambi, tetapi juga memiliki rekam jejak sejarah dan peradaban yang penting bagi Nusantara.
Sungai Batanghari merupakan jalur yang sangat penting dan utama bagi dunia pelayaran, perdagangan serta menjadi bukti peradaban Melayu.
Dicatat oleh tim Peneliti Unja, pada bagian bagian hulu, Sungai Batanghari terkenal dengan deposit emas yang luar biasa, sehingga dikenalnya julukan Swarnadwipa bagi pulau Sumatera.
Aliran Sungai pada masa lampau menjadi bagian dari jaringan perdagangan rempah dan berbagai komoditi penting sehingga menjadi penggerak ekonomi yang sangat strategis.
Singkatnya, Sungai Batanghari memberi arti penting bagi masyarakat Jambi, baik dari aspek hidrologis, ekologis, sosial budaya, dan ekonomi.
Secara kontradiktif, kondisi Sungai Batanghari saat ini mengalami degradasi dan nyaris belum dapat dilakukan langkah-langkah nyata untuk pemulihan.
Penurunan kualitas dan daya dukung sumber daya di bagian hulu (up stream) telah mengakibatkan kerugian di bagian tengah dan hilir (down stream) harus segera direstorasi dan dipulihkan untuk mengembalikan fungsi sungai yang memberi manfaat.
Tim Peneliti UNJA jugai menyampaikan hasil rumusan temuan dan rekomendasi kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait sebagai berikut:
1. Optimalisasi Pengawasan dan Penertiban pemanfaatan sumberdaya di DAS Batang Tembesi dan Batanghari dengan melibatkan masyarakat
2. Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat sepanjang DAS untuk menjaga dan memanfaatkan sumberdaya di DAS Batanghari secara arif dan berkelanjutan
3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang merusak ekosistem di DAS Batanghari
4. Mengintegrasikan Pengelolaan Situs Percandian Muaro Jambi dengan DAS Batanghari dan Penetapan Cagar Budaya pada Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di sepanjang DAS
Batanghari oleh pemerintah sebagai upaya perlindungan dan pengembangan Situs Sejarah Penting Sungai Batanghari
5. Melakukan pengentalan terhadap Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di sepanjang DAS Batanghari guna perlindungan hukum dan melakukan kajian dan pemugaran untuk pemanfaatan dalam bidang edukasi dan kesejahteraan masyarakat lokal
6. Penyelamatan jenis ikan asli melalui domestikasi yang dilanjutkan dengan restokingnya untuk pelestarian jenis ikan asli dan pencegahan masuknya jenis ikan asing yang bersifat Invasif Penggunaan alat tangkap yang selektif dan ramah dan pelarangan penggunaan setrum dan racun
8. Penyusunan Rencana untuk Pemulihan sempadan dan kualitas air sungai berdasarkan identifikasi kerusakan dan pemantauan kualitas air sungai di DAS Batang Tembesi dan Batanghari secara periodik
9. Kolaborasi Multipihak dalam upaya Merestorasi Sungai Batanghari
Tim peneliti UNJA juga meminta semua pihak memberi perhatian dan kesadaran kolektif untuk melakukan langkah-langkah restoratif, memulihkan dan mengembalikan kejayaan Sungai Batanghari.
Adapun para peneliti UNJA yang melakukan identifikasi yaitu Dr. Ir. Sunarti, S.P, M.P, IPU, Dr. Fuad Muchlis, S.P, M.Si, Dr. Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc, Dr. Tedjo Sukmono, S.Si, M.Si, Asyhadi Mufsi Sadzali, S.S, M.A, Ir. Elwamendri, M.Si, Amir Husni, M.A. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: