Ini Jalan Tol Pertama di Pulau Sumatera, Bukan Zaman Jokowi tapi Dibangun Zaman Presidennya ini…

Ini Jalan Tol Pertama di Pulau Sumatera, Bukan Zaman Jokowi tapi Dibangun Zaman Presidennya ini…

ilutrasi Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa sepanjang 34 Km . Foto : bpjt.pu.go.id--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kita semua mengenal mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera, sejak tahun 2015 lalu. Namun tahukah anda jauh sebelum program ini diluncurkan, Sumatera sebenarnya telah punya jalan tol. 

 

Satu-satunya jalan tol di Pulau Sumatera berada di Provinsi Sumatera Utara. Namanya Jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Jalan tol ini memiliki  bentangan sepanjang 34 kilometer. 

 

Jalan tol ini dibangun tahun 1986, bukan zaman Jokowi, tapi pada zaman kepemimpinan Presiden RI kedua yaitu Soeharto. Guna mendukung konektivitas jalan tol di Pulau Sumatera, tol ini difungsikan dengan maksimal.  

 

BACA JUGA:

 

Alhamdulillah, Harga BBM Turun Lagi, Cek Harga Baru Pertalite-Pertamax di 34 Provinsi Per 7 Januari 2023

 

Siap-Siap! Mulai 1 Februari 2023 BBM Sawit Diterapkan

 

 

Jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa membawa kendaraan melaju dari Pelabuhan Belawan menuju Medan dan Tanjung Morawa. Jalan tol ini memiliki 10 gerbang.  

 

Jalan tol ini merupakan satu-satunya jalan tol yang dikelola Jasa Marga di luar Jawa. Dibangun oleh kontraktor Takenaka Nippo Hutama dan konsultan Jepang PCI (Pacific Consultant International)

 

Arus lalu lintas di ruas ini juga terus peningkatan. Ruas jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa  memiliki empat interchange, 14 jembatan perlintasan kendaraan, lima jembatan penyeberangan orang dan 10 gerbang tol. Jalan tol ini dikelola oleh Cabang Belmera.

BACA JUGA: Tahun 2022, Penyalahgunaan BBM Subsidi 1,42 Liter, di Jambi 700 Liter, Berikut Modus Operandinya

 

Seperti kita ketahui, sambungan jalan tol trans Sumatera dimulai dari Provinsi Lampung hingga ke provinsi paling ujung Sumatera yaitu Aceh. 

 

Sumatera akan dibentang oleh 24 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 2.836 km dan ditargetkan bisa beroperasi penuh pada tahun 2025 mendatang. 

 

Hingga Desember 2022 telah beroperasi sekitar 549 km tahap 1 jalan tol trans Sumatera di beberapa Provinsi diantaranya Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara dan Aceh.

 

Ruas jalan tol trans Sumatera yang masih dalam tahap konstruksi ada 515 km.  Sehingga total ruas jalan tol yang sudah beroperasi dan sedang dalam tahap konstruksi yang tergabung dalam tahap I sepanjang 1.064 Km.

 

Pada tahap II,  ditargetkan tol  sepanjang 574 Km bisa mulai dikerjakan. Tahap II akan fokus pada jalan tol  Betung-Tempino-Jambi dengan panjang 169 Km, jalan tol Jambi-Rengat bentangannya 197 Km dan jalan tol Rengat-Pekanbaru sepanjang 207 Km. 

 

Sementara itu anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah menyelesaikan konstruksi jalan tol sepanjang 60 Km ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

 

Diantaranya Jalan Tol Binjai-Stabat (12 km), Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), dan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).

 

Adapun seksi jalan tol trans Sumatera lain yang masih dikerjakan HKI yakni Tol Binjai-Pangkalan Brandan (46 km), Tol Indralaya-Prabumulih (65 km) dan telah selesai dan diresmikan Presiden Jokowi baru-baru ini yaitu Tol Pekanbaru-Bangkinang.

 

Adapun di tahun 2023, HKI masih konsentrasi menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera lainnya seperti  Tol Indralaya - Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023.

 

Dalam rilis resminya, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, Tantangan menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera cukup bervariasi.  Di proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona II-IV misalnya, pihak HKI  harus menghadapi tantangan terkait anomali tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang cukup tinggi. 

 

Sementara, dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa yang cukup panjang di daerah pembangunan jalan tol tersebut dan tanah lunak di ujung trase.

 

Riau dan Sumbar Telah Tersambung Tol

 

Rabu 4 Januari 2023 juga menjadi hari penting bagi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Jarak tempuh menuju keduanya kini semakin singkat pasca prasasti peresmian Tol Pekanbaru - Bangkinang ditandatangani oleh Presiden RI.

 

Tol Pekanbaru - Bangkinang memiliki panjang 30,9 Kilometer. Tol ini merupakan bagian dari ruas  tol Pekanbaru-Padang. "Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim pada siang hari ini saya resmikan Jalan Tol ruas Pekanbaru - Padang Seksi Pekanbaru - Bangkinang di Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau," ujar Presiden Jokowi lalu diiringi dengan suara sirine.

 

Ini merupakan jalan tol kedua yang dibangun setelah sebelumnya dibangun tol Pekanbaru-Dumai. Kata Jokowi Tol Pekanbaru-Dumai sudah beroperasi sangat baik dengan dengan traffic kendaraan sudah melebihi  7.507 kendaraan.

 

Sementara jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang ini menghubungkan dua provinsi tetangga, yaitu Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Tol ini merupakan sirip atau bagian dari koridor pendukung Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan daerah yang berada di Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

 

Tol Pekanbaru - Bangkinang ini  juga telah memangkas waktu tempuh dari sebelumnya satu setengah jam menjadi 30 menit perjalanan.

 

Bahkan Presiden Jokowi langsung membuktikan sendiri waktu tempuh tol ini. Jika sebelumnya Pekanbaru - Bangkinang memakan waktu 1,5 jam, saat dibuktikan oleh Jokowi, hanya membutuhkan waktu tak sampai setengah jam. "Tadi saya cek sendiri 23 menit,” kata Presiden Jokowi.

 

Presiden berharap dengan beroperasinya jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang ini, dapat meningkatkan daya saing, produktivitas di Kabupaten Kampar dan sekitarnya. 

 

"Sehingga nantinya Jalan Tol ini akan disambungkan dengan lingkar Pekanbaru yakni dari arah Dumai, Pekanbaru dan Bangkinang akan tersambung ke arah Padang," lanjutnya. 

 

Dikutip dari bpjt.pu.go.id Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang dengan total panjang 40 Km terdiri dari 2 seksi dibangun dengan nilai investasi Rp. 4,8 Triliun, yakni Seksi 1 tol Bangkinang-Tanjung Alaisepanjang 9,11 km (1,5 km telah terbangun, dengan target penyelesaian 2023 dan Seksi 2 Sungai Pinang - Bangkinang sepanjang 30,9.

 

Saat ini juga tengah dikerjakan ruas Tol Bangkinang - Pangkalan Tahap I dari SS tol Bangkinang-Tanjung Alai sepanjang 24,7 km untuk melanjutkan ruas Tol Pekanbaru - Bangkinang. Progres konstruksinya sudah 73,1% dengan lahan bebas 59,7% dan ditargetkan selesai Desember 2023. (*)




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: