Maulana : Pemkot Jambi Akan Sweeping Anak untuk Imunisasi
--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Pemerintah Kota Jambi sudah menggelar rapat koordinasi pelaksanaan imunisasi kerja dan imunisasi rubella pada anak di Kota Jambi.
Pencapaian dari bulan imunisasi anak nasional dengan jenis imunisasi morbili dan rubella guna mencegah penyakit campak dan rubella masih menjadi evaluasi. Sebab dari 90.000 anak target imunasis, baru tercapai 57,1 persen.
Wakil Walikota Jambi Maulana mengaku, saat ini untuk tingkat kota Jambi targetnya memang baru tercapai 57,1% dari lebih 90.000 sasaran anak.
Setelah dilakukan evaluasi bersama imunisasi yang masih sangat rendah di usia 9-59 bulan yang baru tercapai 30%. Usia tersebut relatif sulit ditemukan untuk dilakukan imunisasi karena tidak adanya institusi khusus.
Selanjutnya tingkat imunisasi PAUD atau anak umur 5-7 tahun yang baru mencapai 54%. Imunisasi tingkat SD atau anak usia 7 sampai 12 tahun sudah mencapai 97% di Kota Jambi.
"Pencapaian imunisasi untuk usia 7-12 tahun relatif sudah lebih tinggi," kata Maulana.
Supaya terjadi peningkatan imunisasi untuk rentang usia 9-59 bulan, Pemkot Jambi mengajak tim penggerak PKK melakukan sweeping pada anak-anak umur 9-59 bulan melalui Posyandu.
"Bagi keluarga yang memiliki anak 9 bulan sampai 59 bulan yang belum diimunisasi morbili dan rubella segera lakukan imunisasi. Hubungi tenaga kesehatan melalui Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas atau rumah sakit,” tutur Mulana.
Gerakan tersebut kata Maulana, adalah sebuah gerakan yang nantinya melibatkan semua unsur sampai ketingkat RT, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Harapannya adalah capaian tingkat imunisasi bisa naik di kota Jambi.
“Dari hasil kajian menunjukkan bahwa capaian imunisasi kota Jambi rendah, maka potensi kasus akan meningkat," sebutnya.
Lebih lanjut Maulana mengatakan Pemkot Jambi akan melakukan langkah sosialisasi yang lebih masif dengan semua pihak termasuk melibatkan media. Gerakan untuk meningkatkan capaian imunisasi nantinya juga akan menjadi indikator penilaian lomba posyandu.
Melalui dasa wisma PKK dan posyandu sebut Maulana, juga bergerak karena posyandu yang datang biasanya di bawah umur 9 bulan, karena setelah imunisasi lengkap dianggap tidak perlu lagi ke posyandu.
“Inilah satu gerakan yang nantinya termasuk menjadi indikator penilaian lomba posyandu," pungkasnya. (hfz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: