Mahfud MD Sebut Panitia Ngeyel, Begini Kronologi Tragedi Arema Vs Persebaya yang Menewaskan 127 Orang

Mahfud MD Sebut Panitia Ngeyel, Begini Kronologi Tragedi Arema Vs Persebaya yang Menewaskan 127 Orang

--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Laga Arema lawan Persebaya yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan Malang, semula berjalan lancar. Tak ada yang mengira pertandingan ini akhirnya akan memakan 127 korban termasuk personil polisi. 

Laga dimulai pukul 20:00 Sabtu (1/10) dan permainan keduanya berjalan sangat sengit. Namun sayang tuan rumah Arema tak bisa memberikan hasil terbaik dan kalah 2-3 lawan Persebaya. 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, setelah pertandingan ternyata pendukung Arema ada yang merasa kecewa lalu turun ke lapangan mencari pemain dan official. 

Kondisi ini sempat dicegah oleh pihak keamanan dan mencoba mengalihkan penonton yang kecewa agar tak mempengaruhi penonton yang lain untuk rusuh dan turun ke lapangan. 

Namun kondisi semakin tak terkendali ketika ada penonton lain ikut marah dan kecewa lalu mulai melakukan lemparan-lemparan benda  dari arah tribun ke lapangan.

Polisi lalu melemparkan gas air mata untuk mengendalikan gejolak massa. Gas dilempar ke arah penonton.

Menghindari gas air mata, gelombang massa untuk menyelamatkan diri semakin besar sehingga ada yang menginjak-nginjak penonton lain untuk menyelamatkan diri. 

Cuitan netizen menyebutkan saat kondisi gas air mata yang menyebar, banyak penonton yang mengalami sesak nafas dan bahkan banyak orangtua yang kehilangan anak mereka saat kejadian yang kacau itu. 

Kondisi dalam lapangan yang rusuh juga merembet hingga luar lapangan. Delapan kendaraan polisi ikut dibakar oleh massa. Kemudian pemain Persebaya sempat bersembunyi selama satu jam di mobil taktis polisi guna menghindari kemarahan pendukung Arema. 

Mahfud Sebut Panitia Tak Dengar Arahan Pihak Keamanan

Sementara itu Menkopolhukam Mahfud MD menyebutkan, kejadian di stadion Kanjuruhan terjadi karena panitia ngeyel tidak mendengarkan usulan pihak keamanan terkait teknis pertandingan.

Beberapa usulan pihak keamanan yang tak diterima panitia diantaranya terkait waktu pelaksanaan laga. Kata Mahfud pihak keamanan minta pertandingan dilakukan sore hari untuk keamanan namun panitia tetap pada pendirian dilaksanakan pada malam hari. 

Kemudian panitia juga mencetak tiket melebihi kapasitas stadion. Tiket dicetak 43 ribu sementara kapasitas stadion hanya 38 ribu. 

Arema Minta Maaf

Dalam rilis resminya, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris manajemen Arema FC mennyebut pihaknya menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC juga akan bertanggung jawab dalam penanganan korban yang luka maupun meninggal dunia. 

 

Tak menyinggung soal jadwal pertandingan dan jumlah cetakan tiket yang over kapasitas, Abdul Haris hanya mengatakan Manajemen Arema FC siap membayar santunan terhadap korban. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: