>

Harga Pupuk Melonjak Tinggi, Petani di Kerinci Menjerit

 Harga Pupuk Melonjak Tinggi, Petani di Kerinci Menjerit

ilustrasi pupuk subsidi--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Petani padi di Kabupaten Kerinci mengeluh lantaran harga pupuk yang di gunakan untuk tanaman padi mereka mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan harga pupuk di pasaran mencapai 100 persen.

Hal ini sangat memberatkan bagi petani, kalau tidak menggunakan pupuk akan berdampak berkurangnya hasil pertanian mereka. Gafar salah seorang petani di Kerinci mengatakan mahalnya harga pupuk di pasaran membuat petani rugi. Hingga berpengaruh pada hasil panen yang tidak maksimal. 

"Ini jadi keluhan semua petani umumnya. Pupuk naik drastis, kalau tidak dibeli hasil panen padi bisa berkurang, " ujarnya

Selain itu petani lainnya Halmi juga mengatakan, kenaikan harga pupuk ini sangat memberatkan dirinya. Apalagi dirinya harus mengeluarkan modal yang lebih besar lagi untuk bisa mendapatkan pupuk. Sedangkan harga hasil pertanian saat ini tidak seimbangan dengan biaya yang di keluarkan untuk perawatan tanaman.

"memang betul,sekarang ini serba mahal,pupuk juga mahal segala obat-obatan pertanian semuanya naik,kami membutuh obat-obatan pertanian untuk membantu menyuburkan tanaman padi kami,namun harga mahal kami tetap juga beli," Kata Halmi

Selain itu juga Distributor pupuk di Kabupaten Kerinci Apmaja Duli mengatakan,hal yang sama,kenaikan harga pupuk pihaknya harus mengeluarkan modal lebih besar,untuk dua karung pupuk saja.pihaknya harus menyiapkan uang sebesar 1 juta rupiah lebih.

"untuk jenis pupuk poska saja dahulunya hanya Rp.170 ribu  perkarung kini sudah mencapai Rp.220 ribu perkarung sedangkan pupuk mutiara dari Rp.680 ribu perkarung kini naik menjadiRp.890 ribu perkarung,pupuk Cantika biasanya Rp.670 Ribu perkarung kini naik menjadi Rp.800 ribu perkarung,"ujar Apmaja 

Pihak petani berharap Pemerintah Bisa Membantu meringankan beban bagi petani,dengan membantu menurunkan harga pupuk di pasaran. Sedangkan Disperindag Kerinci hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan. (hdp) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: