Hadapi Tekanan Inflasi, Fasha Siapkan Rencana Kontingensi Untuk Kota Jambi
Hadapi Tekanan Inflasi, Fasha Siapkan Rencana Kontingensi Untuk Kota Jambi--
Untuk mendukung gerakan urban farming "Gerakan Ayo Menanam Cabe dan Bawang di Pekarangan Rumah", Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan cabai dalam polybag sebanyak 250.000 polybag dan 150.000 polybag bawang merah, yang akan menyasar kepada 50.000 KK.
Tidak hanya itu, Pemkot Jambi telah berkoordinasi dan mengajak pelaku usaha yang tergabung dalam Forum CSR Kota Jambi, untuk berpartisipasi dan membantu masyarakat Kota Jambi dengan menyalurkan CSR dalam bentuk bibit, maupun bantuan sosial komoditi penyumbang inflansi di Kota Jambi. Pemkot Jambi juga akan mengoptimalkan peran BUMD Kota Jambi untuk pengembangan model kerjasama perdagangan antar daerah.
Sejauh ini, langkah strategis dan upaya serius Pemkot Jambi melalui TPID Kota Jambi telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan rilis dari Bank Indonesia pada September 2022, angka inflansi Kota Jambi pada bulan Juli 2022 diangka 8,55 (yoy) turun pada bulan Agustus 2022 di angka 7,77% (yoy).
Tidak hanya itu, sinergisitas Pemerintah Kota Jambi melalui TPID Kota Jambi bersama TPID Provinsi Jambi dan seluruh jajaran Forkompinda berjalan dengan baik. Tercatat harga komoditas cabe dan bawang dipasaran Kota Jambi merangkak turun. Harga komoditas pada tanggal 11 September 2022 di tingkat konsumen untuk cabe merah besar Rp.52.000 /kg, cabe rawit Rp.50.000,- /kg dan bawang merah Rp.30.000,-/kg. Penurunan harga komoditas aneka cabai didukung oleh perbaikan pasokan. Perkembangan cuaca yang lebih kondusif seiring dengan berkurangnya intensitas hujan mendukung panen yang berlangsung sejak akhir Juli 2022 lalu.
Beberapa Volatile Foods (VF) lainnya juga merangkak turun sejalan dengan peningkatan pasokan dari daerah sentra produksi dan penurunan tarif angkutan udara (AU) sejalan dengan meredanya tekanan harga avtur. Secara tahunan, inflasi IHK Agustus 2022 tercatat 4,69% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,94% (yoy).
Secara spasial, deflasi pada Agustus 2022 terjadi di semua wilayah. Sumatera mencatatkan deflasi terdalam yaitu sebesar 0,67% (mtm), yang terjadi pada seluruh provinsi di wilayah Sumatera. Secara umum, komoditas utama penyumbang deflasi di wilayah Sumatera adalah aneka cabai, bawang merah, dan minyak goreng seiring peningkatan pasokan komoditas hortikultura dari daerah sentra produksi lokal dan Jawa serta pasokan minyak goreng yang terjaga. Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi dengan realisasi deflasi terdalam yakni sebesar 1,36% (mtm), diikuti Riau sebesar 1,23% (mtm) dan Jambi sebesar 1,19% (mtm). (hfz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: