Santri Gontor Tewas Diduga Dianiaya, Pihak Ponpes Minta Maaf
Ilustrasi foto.-Pixabay---
PONOROGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Santri Gontor meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan. Kabar ini sempat menghebohkan.
Pihak keluarga santri Gontor yang meninggal dunia lantaran dianiaya sampai minta bantuan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Yang terbaru, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengklarifikasi kasus seorang santri berinisial AM yang meninggal dunia akibat penganiayaan.
Pihak Ponpes Gontor menyampaikan permohonan maaf dalam klarifikasi resmi tersebut, mereka meminta maaf atas meninggalnya santri asal Palembang tersebut.
Permohonan maaf itu disampaikan pihak PMDG melalui pernyataan resmi yang tersebar di grup alumni pondok tersebut, Senin (5/9) malam.
Diberitakan sebelumnya, seorang santri Gontor asal Palembang berinisial AM meninggal dunia pada Senin (22/8) lalu.
Dalam surat klarifikasi tersebut, pimpinan Pesantren Gontor menyampaikan sejumlah hal.
Pertama, mereka memohon maaf sekaligus berbelasungkawa atas kematian almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban santri.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Juru Bicara PMDG Noor Syahid dalam keterangan tertulis seperti diberitakan JPNN.
"Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," lanjutnya.
Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah ke Palembang, utusan pesantren dianggap tidak terbuka.
Kedua, dari temuan tim pengasuhan santri, pimpinan pondok memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM tewas.
Menyikapi hal itu, pimpinan Pondok Gontor mengaku langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.
"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen," tulis klarifikasi pihak Gontor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: