Kinerja Nyata APBN Akselerasi Pemulihan Ekonomi
Saat penyampaian kinerja nyata APBN di Provinsi Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Risiko perekonomian Negara bergeser dari pandemi ke tekanan ekonomi global. Laju inflasi global yang meningkat diiringi dengan prospek pertumbuhan ekonomi global yang melemah menghantui pelaksanaan kebijakan fiskal APBN. Namun demikian, APBN terus berperan sebagai shock absorber dan melindungi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan adanya APBN yang relatif kuat dan sehat memberikan keyakinan, confidence, dan juga sentimen yang diharapkan positif.
Secara regional, pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jambi masih kuat, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional, di tengah tren perlambatan ekonomi internasional. Berdasarkan data rilis dari BPS Provinsi Jambi, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2022 sebesar 5,41% (yoy) dan 4,77 secara (qtq). APBN bekerja keras sebagai shock absorber melalui Belanja Negara yang didukung juga oleh program pemulihan ekonomi dan menjaga dampak adanya ketidakpastian. Belanja Negara terus tumbuh dan diakselerasi sehingga dampaknya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Supendi, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi melalui siaran rilisnya mengatakan, realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Juli 2022 mencapai Rp10,44 T atau sebesar 51,3% dari pagu. Belanja instansi vertikal Kementerian Negara/Lembaga (K/L) di Provinsi Jambi terealisasi sebesar Rp3,05 T atau sebesar 44,46% dari pagu. “Belanja tersebut tumbuh cukup signifkan dibandingkan dengan dengan realisasi pada bulan Juni dikarenakan adanya pembayaran gaji ke-13 yang ditujukan untuk memacu pertumbuhan perekonomian dari sektor rumah tangga melalui pemenuhan kebutuhan rumah tangga berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar di awal tahun pelajaran sekolah dasar dan sekolah menengah,” jelasnya.
Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desar (TKDD) terealisasi sebesar Rp7,39 T (54,82% dari pagu) dan mengalami kenaikan sebesar Rp391,31 M (5,59%) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Hal tersebut disebabkan oleh akselerasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahap I dan penyaluran Dana Desa yang disalurkan melalui lima (5) KPPN di lingkup Provinsi Jambi
Belanja TKDD sampai dengan 31 Juli 2022 terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp3,95 T; DAK Fisik sebesar Rp178,77 M; DAK Non-Fisik sebesar Rp1,19 T; Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar RpRp909,03 M; Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp151,18 M; dan Dana Desa sebesar Rp619,51 M. Belanja TKDD masih menjadi sumber pendapatan terbesar bagi penerimaan APBD Provinsi Jambi dengan porsi sebesar 81,89% dari total penerimaan APBD.
Soal pendapatan Negara, lanjut Supendi, tumbuh signifikan yang didukung meningkatnya aktivitas ekonomi, dampak implementasi UU HPP, dan naiknya harga komoditas. Sampai dengan Juli 2022, penerimaan Negara melalui perpajakan dalam negeri dan internasional sebesar Rp3,85 T dan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp367,77 M. “Total penerimaan Negara pada periode Bulan Juli 2022 adalah sebesar Rp4,21 T atau tumbuh sebesar 56,79% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” sebutnya.
Sebagai salah satu instrumen shock absorber pemerintah, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus berlanjut untuk melindungi masyarakat dari risiko-risiko perekonomian negara dan regional. Dari sektor perlindungan sosial, telah terealisasi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, dan BLT Minyak Goreng. Selain itu, dari sektor kesehatan, Klaim Pasien Covid dan Insentif Nakes telah dibayarkan kepada masyarakat yang berhak menerima. Adapun pembayaran PKH sampai dengan 29 Juli 2022 adalah sebesar Rp148,16 M; pembayaran Bantuan Sembako sebesar Rp194,94 M; BLT Minyak Goreng sebesar Rp54,23 M; Klaim Pasien Covid-19 sebesar Rp160,42 M; dan Insentif Nakes sebesar Rp19,8 M. BLT Dana Desa, sebagai bagian dari penyaluran Dana Desa, telah direalisasikan sebesar Rp283,94 M kepada 1.399 Desa di Provinsi Jambi.
Dari sisi supply, pemerintah berupaya memacu aktivitas ekonomi melalui insentif pinjaman kepada kepada UMKM dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ulta-Mikro (UMi). KUR di Provinsi Jambi s.d. 30 Juli 2022 telah disalurkan kepada 56.970 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp4,11 T. Dua sektor unggulan pelaku usaha di Provinsi Jambi adalah sektor pertanian & perdagangan. (*/kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: