Dipuji Menko Pulhukam, Disindir Kabareskrim, Bharada E Akhirnya Pecat Pengacara Deolipa

Dipuji Menko Pulhukam, Disindir Kabareskrim, Bharada E Akhirnya Pecat Pengacara Deolipa

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pengacara nyentrik Bharada E Deolipa Yumara secara mengejutkan dipecat oleh Bharada E. Bharada E adalah tersangka penembakan Brigadir Yosua Hutabarat, atas perintah Ferdy Sambo. 

 

Deolipa mengatakan statusnya sebagai kuasa hukum telah dicabut oleh Bharada E. Tertuang dalam surat pencabutan kuasa yang ditanda tangani pada 10 Agustus 2022.]

 

Deolipa sebenarnya baru saja memberikan dampingan kepada Brigadir J sejak Sabtu 6 Agustus lalu. Ketika itu, Andreas Nahot Silitonga yang menjadi pengacara Bharada E pertama, mengundurkan diri. Lalu Deolipa datang sebagai pengganti, 

 

Deolipa tidak mengajukan diri, namun ditunjuk oleh pihak Bareskrim Polri. Kinerja Deolipa sebenarnya dipuji oleh Mahfud MD, Menko Pulhukam RI. 

 

Kata Mahfud, kinerja Deolipa sangat baik, gaya komunikasi Deolipa sejauh ini sangat jelas tersampaikan. "Saya mengapresiasi pengacaranya Bharada E yang dengan begitu baik mengkomunikasikan apa yang sebenarnya terjadi," ujar Mahfud dikutip dari www.disway.id

 

Tak hanya gaya komunikasinya,  Mahfud MD juga memuji penampilan Deolipa yang dianggapnya nyentrik. 

Sejak menjadi kuasa hukum Bharada E, mulai bermunculan fakta-fakta baru, bahkan Bharada E mengaku juga sejak ditangani oleh Deolipa. 

 

Namun sayang, kinerja Deolipa ini tak membuat Komjen Pol Agus Andrianto happy. Ia sempat menyindir Deolipa sebagai orang yang seolah-olah bekerja.

 

Agus menilai, tim pengacara baru dari Bharada E tidak fair alias tidak adil karena sudah mendahului tim penyidik untuk menyebarkan informasi dari hasil pemeriksaan

 

"Pada saat dilakukan pemeriksaan dia harus kita siapkan pengacara, tetapi pengacara baru datang seolah-olah dia yang bekerja menyebarkan informasi kepada publik, kan, nggak fair (adil) itu," tegas Komjen Pol Agus. 

 

Sindiran ini datang pasca Deolipa dan tim membeberkan perihal pengakuan Bharada E terbaru. 

Pengakuan itu ditulisnya dalam secarik kertas. Apa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo 8 Juli 2022, semua dituangkan Bharada E di kertas itu. 

 

Tulisan selesai ditulis Bharada E pukul 01.24 pagi pada tanggal 7 Agustus 2022. Kertas itu lalu diserahkan Bharada E kepada kuasa hukumnya, Deolipa Yumara. 

 

Lantas, apakah yang ditulis Bharada E? Deolipa mengatakan ada banyak hal. Mulai dari  ucapan belasungkawanya untuk keluarga Brigadir Yosua Hutabarat hingga kronologi kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo 8 Juli 2022.

 

Satu yang sangat penting, ternyata tidak ada tembak menembak di kediaman Sambo pada hari itu. Tertuang juga di dalam secarik kertas yang ditulis Bharada E. 

 

Brigadir J tidaklah meninggal karena aksi baku tembak tapi karena ditembak. Tidak ada kejadian polisi tembak polisi.

 

Berdasarkan keterangan Bharada E, senjata milik Brigadir J type HS-9 sengaja ditembakkan ke dinding dengan tujuan memberi kesan telah terjadi baku tembak.

 

Proyektil di rumah dinas Sambo hanyalah alibi. Dari keterangan Bharada E, memang benar dia lah  yang pertama kali menembak Brigadir J, namun tak hanya sampai di situ, setelah tembakan pertama itu ternyata ada pelaku lain yang ikut menembak Yosua. 

 

Penembakan Bharada E kata Boerhanuddin atas perintah atasannya, meski Terkuaknya masalah ini ke publik, ternyata tak membuat Polti happy. Deolipa dan tim dianggap mendahului kerja penyidik dalam menyampaikan informasi. (dpc/disway)




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: