Kamaruddin Yakin Ferdy Sambo yang Menembak, Wajah Bharada E Polos Meski Belum Minta Maaf

Kamaruddin Yakin Ferdy Sambo yang Menembak, Wajah Bharada E Polos Meski Belum Minta Maaf

Foto tangkap layar momen kebersamaan para ajudan bersama istri Ferdy Sambo saat Brigadir J masih hidup. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Siapa sebenarnya aktor utama pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J? Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum keluarga Brigadir J ternyata punya pendapat sendiri. 


yamaha--

 

Menurut Kamaruddin, keyakinannya cukup kuat bahwa mereka yang memiliki pangkatlah dan memiliki kekuatan memerintah dan  yang bisa melakukannya. "Kalau saya yakin Ferdy Sambo yang menembak Brigadir Yosua,” ujar Kamaruddin seperti dikutip di www.fin.co.id

 

“Kenapa? Begitu saya lihat wajah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, itu wajahnya polos,” lanjutnya.

 

Kamaruddin juga tidak tidak yakin polisi berpangkat paling rendah yang melakukan penembakan tanpa perintah. 

 

Kalaupun Bharada E ikut menembak saat itu maka perbuatannya masuk kategori pasal 48 dan 49 KUHP, dimana ia melakukannya karena tidak ada pilihan, karena yang memerintah adalah atasannya. 

 

Kamaruddin menegaskan Polri bukan militer. Polri, lanjutnya, sesuai UU adalah sipil. "Artinya kalau ada perintah bisa menolak. Di Polri perintah bukan hukum. Kalau di militer perintah adalah hukum," tambahnya lagi.

 

Mengingat Bharada E telah mengajukan diri sebagai justice collaborator, maka kata Kamaruddin Bharada E harus jujur dan terus terang atas semua kejadian di hari itu, agar semua menjadi terang benderang, tidak ada yang ditutup-tutupi. 

 

Kejujuran Bharada E harus detail misal berapa dia dibayar atau berapa nilai iming-iming yang dijanjikan Sambo. 

 

Semua pihak harus terlibat memeriksa Bharada E, “Saya minta libatkan koneksitas, libatkan PPATK,” lanjutnya. 

 

Juga harus diperiksa rekening Bharada E, rekening keluarganya dan juga rekening semua pengirim uang yang ada di rekeningnya. Apakah dikirim secara tunai atau melalui rekening bank, semua kata Kamaruddin perlu di cek secara rinci.

 

Terkait viral pemberitaan yang menyebutkan Bharada E telah meminta maaf kepada keluarga Brigadir J. Hal ini dibantah oleh Kamaruddin. 

"Saya perlu luruskan Bharada E tidak benar telah meminta maaf. Yang benar turut berduka cita,” lanjutnya. 

 

Hingga saat ini keluarga Brigadir J katanya belum pernah menerima ucapan permintaan maaf dari Bharada E. Baik melalui tulisan, lisan maupun melalui kuasa hukum keluarga. 

 

Kamaruddin juga menegaskan bahwa motif pembunuhan Brigadir J terkait dengan dugaan perempuan lain di lingkaran Ferdy Sambo. 

 

Kata Kamaruddin, perjalanan dari Magelang-Jakarta sebenarnya Putri telah menangis. Saat ditanya kemana Bapak kok tidak pulang Brigadir J menjawab pergi dengan perempuan tersebut. 

 

Saat di Magelang terjadi pula pertengkaran antara Ferdi Sambo dan istrinya Putri, sehingga terjadi lagi ancaman. Ancaman datang dari ajudan. 

 

Kata Kamaruddin, itu sebabnya Ferdy Sambo pulang duluan diduga untuk mempersiapkan pembunuhan terhadap Brigadir J yang dianggap telah membocorkan rahasia tuannya. 

 

“Ada informasi masuk ke saya, sebelum dibawa ke Duren Tiga, Brigadir J diduga dibawa dulu ke Pamenal Mabes Polri, makanya saya meminta untuk melakukan pemeriksaan CCTV Mabes Polri,” terang Kamaruddin lagi. Pihak keluarga lanjutnya juga berharap pemulihan nama Brigadir J dan minta Putri berterus terang agar semua menjadi jelas dan terang. (dpc) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: