>

14 Siswa Pengeroyok di SMA TT, Dipulangkan 2 Minggu

14 Siswa Pengeroyok di SMA TT, Dipulangkan 2 Minggu

SMAN Titian Teras--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kepala Sekolah SMA N Titian Teras Abdurahman Sayuti Jambi, Karnama mulai angkat bicara mengenai dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan siswa kelas XII kepada siswa kelas XI di asrama sekolah pada Minggu, 31 Juli 2022 lalu.

Saat dikonfirmasi, Karnama mengatakan, bahwa total pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut sebanyak 14 orang yang semuanya saat ini sudah dipulangkan.

"Benar, semuanya kita pulangkan sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita pulangkan selama dua Minggu," ujarnya.

Ditambahkan Kepala Sekolah, bahwa saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan masih akan melakukan mediasi antara dua belah pihak sebelum menjatuhkan sanksi kepada para pelaku ini.

"Sanksi yang kita berikan pastinya akan memberikan efek jera namun juga tidak menghancurkan masa depan mereka, paling cepat itu Minggu depan sudah kita sanksi, lebih cepat lebih baik," tambahnya.

Untuk kondisi korban saat ini, Karnama menyebutkan bahwa korban dalam kondisi baik setelah pihaknya melakukan visum dan USG Radiologi.

"Untuk sementara normal semuanya, termasuk organ dalam juga, namun ini kan sementara kedepannya kita belum tau, kalau untuk luka memar itu ada di bagian wajah," bebernya.

Karnama mengungkapkan, penyebab kejadian ini sendiri, hanya dikarenakan rasa senioritas yang ingin ditunjukkan para pelaku kepada korbannya ini. Saat kejadian memang di tengah malam, sehingga tidak terpantau oleh para Pamong.

"Kita memahami bahwa memang ada kekhawatiran dari orang tua murid-murid ini, namun memang selama kondisi asrama tidak ideal, kemudian jumlah pengawas dan murid tidak berimbang kita belum bisa menjamin bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya," ungkapnya.

Selaku Kepala Sekolah, Karnama sendiri berharap agar penempatan anggota TNI di asrama sekolah dapat diterapkan lagi seperti dahulu.

"Namun memang kita terkendala biaya, memang penempatan anggota TNI ini sangat kita perlukan untuk membina, mengasuh dan mendidik anak-anak ini agar kejadian tersebut tidak terulang lagi," tutupnya.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi melihat antara jumlah siswa dan pengawas tidak imbang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas DP3AP2, Luthpiah.

Pada saat tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) turun ke SMA TT Jambi, dikatakan oleh Luthpiah bahwa pihaknya menilai antara jumlah murid dengan pengawas itu tidak imbang.

"Jumlah murid 800 an, harusnya atau setidaknya berimbang antara jumlah murid. Mungkin satu pengawas untuk sepuluh hingga 20 anak,"sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: