Rabu, Ekshumasi Brigadir J Digelar Libatkan 7 Dokter Forensik
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Hingga hari ini, sudah 7 dokter khusus forensik yang akan dilibatkan dalam otopsi ulang jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang akan dilakukan pada Rabu 27 Juli 2022, ini sejalan dengan prarekonstruksi yang tengah dilakukan tim gabungan forensik.
Ketujuh dokter tersebut berasal dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia atau pihak eksternal. Sayangnya 7 dokter tersebut hingga kini belum disebutkan satu persatu oleh Polri.
Tujuh dokter tersebut akan melakukan coroner autopsi, merupakan kondisi ketika petugas berwajib seperti polisi membutuhkan penyebab kematian seseorang. Misalnya, jika orang tersebut dibunuh atau kematiannya cukup mencurigakan.
Autopsi jenis ini paling sering digunakan untuk korban kecelakaan atau korban kekerasan guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Langkah ini perlu persetujuan dari pihak keluarga sebelum otopsi koroner dilakukan. Hasil autopsi ini juga diperlukan sebagai pemenuhan barang-barang bukti ke jalur hukum selanjutnya.
Langkah otopsi ulang inilah yang diminta oleh keluarga Brigadir J yang disampaikan pihak kuasa hukum Kamaruddin Simanjuntak dan partner.
Berikut ini tahapan otopsi ulang dari berbagai sumber yang dihimpun Disway.id.
1. Diawali pemeriksaan fisik:
Proses otopsi dimulai dengan pemeriksaan tubuh dengan cermat untuk mengetahui identitas fisik serta menemukan bukti dari penyebab kematian yang tak diketahui.
Pemeriksaan fisik pada mayat meliputi:
Berbagai bekas luka di sekitar tubuh juga dicatat sebagai bagian dari proses autopsi dalam pemeriksaan fisik.
2. Periksa organ dalam secara detail:
Dari sejumlah kasus yang pernah ditangani, pemeriksaan internal atau organ dalam diperlukan dalam proses autopsi. Langkah pemeriksaan ini guna melihat kondisi organ dalam pada tubuh mayat tersebut.
Organ dalam pada hal ini meliputi paru-paru, jantung, ginjal, pankreas, hati, lambung, dan otak jika diperlukan. Sementara organ dalam pada wajah, tangan, kaki, ataupun lengan termasuk yang jarang diperiksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: