>

Ajang Belajar Bersama Maestro Digelar di Jambi, Puluhan Pegiat Seni Budaya Muda Belajar Bersenandung Jolo

Ajang Belajar Bersama Maestro Digelar di Jambi, Puluhan Pegiat Seni Budaya Muda Belajar Bersenandung Jolo

Puluhan Pegiat Seni Budaya Muda Belajar Bersenandung Jolo--

SENGETI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) di Kabupaten Muaro Jambi, menghadirkan tiga orang maestro Senandung Jolo. 

30 pegiat seni budaya muda Muaro Jambi turut serta untuk belajar bersenandung Jolo dan membuat alat musik gambang selama seminggu. 

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin menyampaikan, BBM adalah program pembelajaran di mana sejumlah pegiat seni budaya muda akan belajar dan bertukar pengetahuan tokoh seni budaya (Maestro) yang memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang mendalam. 

"Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan," katanya.

Lebih jauh Judi menjelaskan bahwa penyelenggaraan BBM kali ini dilaksanakan di Kabupaten Mauro Jambi dengan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Senandung Jolo dan dengan maestro Wak Maryam, Wak Begum dan Wak Zuhdi. 

"Penyelenggaraan BBM di Kabupaten Muaro Jambi merupakan bentuk pendukungan Kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang berupaya untuk memajukan kembali budaya dari daerah-daerah aliran Sungai Batanghari,"bebernya.

Penyelenggaraan BBM di Muaro Jambi dilaksanakan secara luring pada tanggal 20-26 Juli 2022 dihelat di Balai Kepegawaian Daerah (BKD) Muaro Jambi. Penyelenggaraan BBM luring ini merupakan lanjutan dari BBM daring yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 20220 kemarin. 

Peserta BBM di Muaro Jambi berjumlah 30 orang yang berasal dari latar profesi yang saling berbeda; mulai dari Guru SMP, dosen, seniman, anggota sanggar, hingga mahasiswa dari Universitas Jambi. Dengan keragaman latar belakang yang ada, diharapkan mampu menyebarkan hasil pembelajaran-pembelajaran yang telah disampaikan oleh maestro kepada masyarakat luas. 

Senandung Jolo adalah salah satu seni tradisi lisan, yaitu dalam bentuk senandung yang berasal dari Dusun Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi. Senandung yang dilantunkan adalah syair berupa pantun yang oleh masyarakat sekitar  disebut Jolo.

 Kesenian ini pada tahun 2014 ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Kesenian Senandung Jolo tidak diketahui awal mulanya. Narasumber BBM dan juga peneliti kesenian Senandung Jolo, Uswan Hasan memaparkan bahwa kesenian Senandung Jolo tidak diketahui awal mulanya 

Lebih lanjut ia menjelaskankan bahwa Senandung Jolo adalah warisan yang diturunkan oleh leluhur “Senandung Jolo ini adalah kesenian yang diturunkan dari keluarga ke keluarga, dari kerabat ke kerabat, ke anak, dan seterusnya ke cucu.

"Senandung Jolo pada saat pertunjukan diiringi oleh alat musik gambang, yaitu alat musik yang terbuat dari beberapa bilah kayu. Pada perkembangan berikutnya, terdapat penambahan alat musik untuk mengiringi Senandung Jolo, seperti Rebana Siam dan Gendang Bermuka Dua serta gong," jelasnya.

Selama kurang lebih tujuh hari, para peserta akan diajarkan mengenai melodi vokal, pola ritme dari Senandung Jolo. Selain itu, peserta juga diajarkan untuk membuat alat musik gambang yang nantinya akan digunakan untuk mengiringi latihan bersenandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: