Periska PT SAL Kunjungi Penyandang Difabel Rumah Kreatif Waspo

Periska PT SAL Kunjungi Penyandang Difabel Rumah Kreatif Waspo

Ketua Periska ibu Melva di dampingi asisten sustainability Slamet Riyadi menyerahkan paket bantuan mesin jahit dan mesin oven ke ibu waspo--

MERANGIN, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Periska merupakan persatuan istri karyawan PT. Sari Aditya Loka  pada Jumat 15 Juli 2022 melakukan kunjungan ke rumah disabilitas kreatif Waspo yang berlokasi disekitar PT. SAL  Desa Sungai Sahut Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.

Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial untuk membantu berkontribusi kepada masyarakat sekitar. Dalam kunjungan tersebut, Ibu Melva  selaku ketua Periska PT.SAL serta rombongan menyampaikan bahwa beliau tumbuh dengan orang terdekat, yaitu kakek dan nenek yang juga mempunyai keterbatasan pengelihatan/tuna netra.


Ketua Periska ibu Melva membeli hasil karya anak difabel Purwanti tuna wicara dan tuna rungu--

Sehingga, dapat dikatakan lingkungan hidup tersebut sudah familiar kepada beliau, ditambahkan juga beliau sering mengunjungi yayasan yang mengurusi para disabilitas di Kota Bandung. Ditempat tersebut, pada tunanetra diberikan pengajaran dalam bentuk komunitas. Menengok hal tersebut, beliau menyampaikan terima kasih kepada Ibu Waspo yang telah berbesar hati memberikan waktu, tempat dan perhatian untuk mengurus penyandang disabilitas disekitar Desa Sungai Sahut Tabir Selatan.

Melalui komunitas-komunitas tersebut, penyandang disabilitas diberikan semangat, dukungan dan perawatan yang lebih baik. Karena, hal tersebut tidak semua orang dapat mengerti bagaimana cara merawat, menghargai dan memperlakukan penyandang disabilitas.


Bersama anak disabilitas bersosialisasi dan berkomunikasi--

"Jadi menurut saya Rumah Kreatif ini memberikan inspirasi bagi banyak teman-teman penyandang disabilitas untuk dapat berkreasi dan mandiri. Dan mengajak teman-temannya untuk bangkit," kata Melva yang didampingi oleh rombongan ibu-ibu Periska dan Tim CSR PT. SAL 

Menurut ibu Waspo, rumah disabilitas tersebut berisi 40 orang berkebutuhan khusus. Jumlah tersebut masih belum menggambarkan keseluruhan penyandang disabilitas terfasilitasi pada rumah tersebut. Hal ini dikarenakan tidak semua keluarga mau membawa anggota keluarganya yang memiliki keterbatasan fisik ke yayasan tersebut.

Harapan kedepan, memang seluruh penyandang disabilitas mendapat penanganan lebih baik dari orang-orang yang memang mengerti bagaimana penanganan kepada individu-individu tersebut. Karena, penanganan lebih layak dapat menggali dan memberdayakan para penyandang disabilitas untuk memberikan kontribusi/berkarya kepada masyarakat sekitar.

Kemudian menurut Kepala Desa Sungai Sahut Kusaini, Pemerintah Desa juga sudah berusaha untuk pemenuhan tempat bagi anak- anak Disabilitas, karena di rumah kreatif ini sudah tidak menampung bagi anak-anak Disabel. "Kami akan mengalokasikan Dana Desa untuk ini, ucapan terima kasih juga kami sampaikan ke PT. SAL  yang telah mau peduli untuk kemajuan rumah kreatif waspo ini,"ungkapnya.

Waspo selaku pemilik Rumah kreatif menyatakan disabilita saat ini juga sebagai tempat pertemuan para penyandang difabel.dan anak anak ini berasal dari desa- desa se kecamatan Tabir Selatan .karena kekurangan pembimbing / guru maka anak- anak yang datang ke rumah kreatif ini di buat bergiliran, dan juga karena keterbatasan sarana dan pra sarana yang ada di rumah kreatif Waspo.

Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian dari perusahaan PT. SAL , terutama dari ibu – ibu Periska. "Kita merangkul kaum difabel karena saat ini jarang ada orang atau institusi pemberdayaan sampai memiliki `knowledge` dan `skill, kami bersyukur sekali perusahaan PT. SAL  sangat berkomitmen untuk sejahterakan masyarakat sekitar terutama bagi kaum disabel,"jelasnya.

Permasalahan anak penyandang Disabilitas akan terus meningkat seiring meningkatnya tekanan dari lingkungan sosial. Anak penyandang disabilitasakan terus mengalami keterbatasan karena ada yang salah dengan cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas.

Menurut Asisten Sustainability PT. SAL  Slamet Riyadi  pendapat ini menunjukkan bahwa yang menimbulkan masalah sosial terhadap anak penyandang dsabilitas adalah masyarakat itu sendiri yang menekan dan memberikan keterbatasan terhadap anak penyandang disabilitas. "PT. SAL berkomitmen juga untuk membina dan mendampinggi anak- anak disabilitas di desa  sekitar perusahaan,"ujar Slamet Riyadi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: