Universitas Jambi Bersama 70 Peneliti RI Hadiri Pertemuan Sains di Jerman

Universitas Jambi Bersama 70 Peneliti RI Hadiri Pertemuan Sains di Jerman

Universitas Jambi Bersama 70 Peneliti RI Hadiri Pertemuan Sains di Jerman--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID –  Sebanyak 12 Peneliti Universitas Jambi (Unja) yang dipimpin oleh Wakil Rektor II Ir Yusrizal, M.Sc, P.Hd berangkat ke Jerman untuk menghadiri pertemuan sains tahunan (Science Retreat) konsorsium riset CRC990-EFForTS yang didanai oleh DFG Jerman.  Dari peneiliti Unja seperti Prof.Dr.Ir.Zulkifli alamsyah,M.Sc, Prof. Damris Muhammad, M.Sc,Ph.D, dan juga Dr Mirawati Yanita SP MM (Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja).

Mereka tergabung bersama 70 peneliti Indonesia lainnya yang berasal dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Tadulako, KLHK, BRIN, USK, UNDIKSHA, dan Kementrian Perdagangan.

Konsorsium CRC 990 / EFForTS merupakan kerja sama dua negara antara mitra konsorsium di Indonesia (IPB University, Universitas Jambi dan Universitas Tadulako) dengan Georg – August University of Goettingen (Germany) dalam menyelengarakan riset dasar (basic science). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang dinamika fungsi-fungsi ekologi, sosial ekonomi sistem transformasi hutan.

Output penelitian difokuskan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dasar tentang dinamika ekologi dan sosial ekonomi sistem transformasi penggunaan lahan di dataran rendah di Jambi, yaitu hutan, hutan karet, kebun karet dan kebun sawit. 

"CRC990-EFForTS yang telah memasuki fase 3 (2019-2023) dengan ragam produk pengetahuan yang dihasilkan selama lebih dari 10 tahun ini (> 300 publikasi ilmiah) perlu untuk ditransformasikan lebih lanjut melalui komunikasi sains yang efektif agar mampu mengkreasi dampak yang lebih luas," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria dalam siaran persnya,(7/7).

Selanjutnya Arif menyampaikan perspektif dari pihak Indonesia pasca CRC990-EFForTS, tentang pentingnya kolaborasi transdisiplin untuk dijadikan pendekatan utama bagi usulan topik riset baru ke depan.  "Yang akan tetap mengambil tema pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: