Siapapun Bisa Berprestasi

Siapapun Bisa Berprestasi

--

Penulis : Ahmad Zaed Abdul Aziz

(Mahasiswa Sastra Inggris UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)

Email : [email protected]

DUTA Bahasa merupakan sebuah ajang pemilihan yang melibatkan para pemuda untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Ajang pemilihan ini dimulai di tingkat provinsi dan kemudian dilanjutkan pada tingkat nasional. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menjadi Duta Bahasa Provinsi Jambi, yaitu dimulai dari pemberkasan, tahap 60 besar, tahap 30 besar, santiaji, sesi wawancara, wicara publik, dan penyampaian opini di malam final. Para pemuda yang menjadi duta bahasa diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas, khususnya bagi pemuda lainnya agar semangat mereka ikut berkobar.


yamaha--

Mengikuti ajang pemilihan duta bahasa merupakan hal yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Berawal dari arahan ketua program studi Sastra Inggris, Dian Mukhlisa, M.A., kepada saya untuk ikut serta dengan tujuan mencari pengalaman. Akhirnya saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam ajang pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jambi 2022. Tahap pertama yang harus saya lakukan adalah menulis feature. Ini merupakan pertama kalinya bagi saya dan saya menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan saya. Dibantu oleh Kak Esy Solvera, seorang dosen Sastra Inggris yang merupakan lulusan Sastra Indonesia, saya memperbaiki tulisan saya agar lebih rapi dan menarik untuk dibaca. Setelah selesai, saya mengirimkan tulisan saya tersebut beserta berkas-berkas lainnya. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu orang yang lolos ke tahap 60 besar.

Di tahap 60 besar, saya diwajibkan membuat konten instagram bertema bebas seputar kebahasaan. Saya membuat tiga konten, yakni dua desain pamflet dan satu video animasi. Kemudian, saya harus mengikuti tes kemampuan berbahasa Indonesia di Kantor Bahasa Provinsi Jambi. Terdapat tiga tes, yakni membuat esai di tempat dengan tema yang telah ditentukan, lalu simulasi UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), dan kuis Google formulir. Jujur, saya tidak yakin dengan kemampuan saya pada saat itu dan saya tidak yakin bisa lulus ke tahap selanjutnya. Akan tetap, Alhamdulillah, ternyata saya lolos dan lanjut ke tahap 30 besar. Saya sangat bersyukur karena bisa sampai ke tahap tersebut dan tidak pernah berharap lebih dari itu.

Tahap selanjutnya adalah mengikuti santiaji di Kantor Bahasa Provinsi Jambi. Acara tersebut berlangsung mulai pukul 09.00—16.00 WIB yang berisi pengarahan dan materi. Hal ini berguna dan harus diperhatikan dengan saksama karena pertanyaan pada sesi wawancara mengandung sedikit banyak materi yang disampaikan sewaktu santiaji. Pada hari Rabu (18-05-2022), tibalah giliran saya untuk melakukan wawancara. Perasaan gugup, tidak percaya diri, dan cemas menjadi satu. Akan tetapi saya selalu ingat dengan prinsip saya, yakni “Jangan pernah berharap menjadi juara, cukup tampilkan yang terbaik saja”. Perlahan, perasaan gugup tersebut hilang dan saya bisa melakukan wawancara dengan lebih tenang. Selepas wawancara tersebut, pengumuman finalis akan dilakukan melalui jalur pribadi dengan cara menelepon calon finalis. Lagi, saya ucapkan Alhamdulillah karena saya termasuk salah satu orang yang lolos menjadi finalis.

Menjadi finalis atau tujuh besar berarti secara tidak langsung saya sudah pasti menjadi seorang Duta Bahasa Provinsi Jambi, hanya tinggal penentuan juara. Hal tersebut membuat saya tak henti-hentinya bersyukur karena bisa menjadi seorang Duta Bahasa, terlepas nantinya akan mendapat juara berapa. Namun, ada hal lain yang membuat saya sedikit terharu. Di luar dugaan, saya bersama Bintang Cikhar Hammada, seorang sahabat yang berasal dari kelas dan program studi yang sama, yakni Sastra Inggris berhasil masuk ke final dan menjadi Duta Bahasa. Tiada yang menyangka kami berdua bisa sama-sama sampai ke final dengan membawa nama UIN Sutha Jambi dan Sastra Inggris.

Setelah itu, masih ada beberapa tahap yang harus dilewati, seperti tes wicara publik dan latihan koreografi. Tes wicara publik mewajibkan seluruh peserta untuk membuat sebuah rancangan krida yang nantinya akan dipresentasikan di depan dewan juri. Singkat cerita, tes wicara publik tersebut berhasil saya lewati dan berjalan cukup lancar. Tidak ada lagi perasaan gugup karena sampai ke tahap tujuh besar saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. Saya tidak terlalu peduli nantinya saya akan mendapat juara berapa, tapi tetap akan berusaha menampilkan yang terbaik.

Hari demi hari berlalu, sesi latihan pun berakhir, ini saatnya malam final (25-05-2022), bertempat di Hotel Aston Jambi. Satu hal lagi yang harus saya tampilkan, yaitu penyampaian opini terkait pernyataan yang akan saya pilih nanti. Giliran pertama, kedua, dan ketiga selesai yang menandakan bahwa giliran saya pun tiba. Saya berjalan dengan sedikit gugup menuju panggung. Saya mendapat pernyataan tentang inovasi bahasa dan sastra di media sosial. Dengan Bismillah saya mengutarakan pendapat saya.

Momen yang ditunggu-tunggu sebentar lagi tiba, yaitu pengumuman juara mulai dari terfavorit, persahabatan, terbaik V, VI, III, II, dan I. Sahabat saya, Bintang mendapat gelar Duta Bahasa Terfavorit. Sementara saya masih belum yakin akan mendapatkan juara yang mana nantinya. Semua sudah mendapat gelar juaranya masing-masing, hanya tinggal dua pasang lagi yang belum mendapatkannya, termasuk saya dengan pasangan saya. Samir terbaik I sudah dipamerkan. Yang akan mendapatkannya akan didorong ke depan oleh terbaik I putra dan putri tahun 2021 lalu. Saya hanya tersenyum kepada para juri dan hadirin yang ada di depan saya karena saya tahu saya tidak pantas menjadi terbaik I saat itu. Namun, takdir berkata lain. Saya dinobatkan menjadi terbaik I pada malam final tersebut. Sungguh momen yang luar biasa. Saya tak sanggup menahan haru. Air mata pun perlahan jatuh tak terbendung. Ditonton oleh ayah saya dan ketua program studi beserta rombongan dari UIN Sutha Jambi, saya berhasil mempersembahkan prestasi kepada mereka semua. Saya dedikasikan ini untuk keluarga, sahabat, universitas, dan program studi saya. Hal ini membuktikan, siapa pun dan dari mana pun bisa berprestasi, tak peduli dari mana asalmu. Jangan pernah malu hanya karena sekolahmu atau kampusmu tidak begitu dikenal oleh orang banyak. Yang terpenting adalah kamu harus bisa membuktikan pendapat orang-orang itu salah. Tidak semua bisa menjadi orang hebat, tapi orang hebat bisa berasal dari mana saja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: