>

Dipasang GPS, Harimau Surya dan Citra Berpisah Walau Sama-sama di TNKS

Dipasang GPS, Harimau Surya dan Citra Berpisah Walau Sama-sama di TNKS

Surya dan Citra, Harimau Sumatera yang dilepas di TNKS. Citra terakhir ditemukan meninggal, Surya sudah menjauh keluar dari TNKS-foto : IG @kementrianlhk-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-  Sepasang Harimau Sumatera bernama Surya Manggala (jantan) dan Citra Kartini (betina) telah dilepas di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada Selasa dan Rabu 7-8 Juni 2022 lalu.

Keduanya diangkut menggunakan helikopter dan ditempatkan di zona inti TNKS. Meski sepasang, keduanya ternyata berpisah di dua titik yang berbeda.

Menurut keterangan akun resmi Kementrian Lingkungan dan Kehutanan @kementrianlhk, perpisahan ini sengaja dilakukan untuk menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas keturunannya nanti. Surya dan Citra merupakan Harimau kembar dari perkawinan Gadis dan Monang. Gadis merupakan Harimau yang diselamatkan saat kakinya terjerat oleh pemburu di Taman Nasional Batang Gadis 2016 lalu

Kedatangan Surya dan Citra di zona inti TNKS diharapkan bisa aman.  Mereka diharapkan mampu beradaptasi, bertahan hidup dan berkembang biak secara alami di habitat barunya itu. Mengapa dipilih TNKS? Karena kawasan itu diyakini dapat menyediakan pakan yang cukup bagi Harimau Sumatra dan merupakan habitat yang ideal bagi Harimau Sumatera.

Guna memantau pergerakan mereka berdua, Direktorat KKHSG Ditjen KSDAE oleh BKSDA Sumut dan tim medis, telah memasang GPS collar di tubuh Surya dan Citra. “Penting sebagai bahan evaluasi dan pengelolaan harimau mendatang di habitat alaminya,” tulis akun tersebut.

Adapun Surya dan Citra telah 3,5 tahun belakangan berada dalam Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun. Keduanya dirawat secara alami bersama induknya dan diberikan pakan hidup secara rutin berupa babi hutan, kelinci, ayam liar dan sebagainya.

Proses pelepasan Surya dan Citra sangat menarik banyak perhatian warganet. Terlebih proses pemindahan mereka sangat jauh ke tengah hutan rimba TNKS. Mereka dibawa menggunakan helikopter dari Bandara Depati Parbo Kerinci. Usai menurunkan Surya dan Citra, helikopter pengangkut mereka sempat mendarat darurat di bandara Muko Muko karena cuaca yang hujan dan berkabut.

Dalam melaksanakan pelepasan tersebut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) tidak sendirian. Mereka dibantu sejumlah pihak, di antaranya Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM), Yayasan Sintas Indonesia serta Leuser Conservation Partnership (LCP). Kini, semua berharap Surya dan Citra mampu bertahan dan berkembang di hutan TNKS. (dpc)

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: