Diduga Penambangan Emas Ilegal Marak di Muaro Imat

Diduga Penambangan Emas Ilegal Marak di Muaro Imat

Diduga penambangan Emas ilegal di Pantai Muaro Emat. Dalam waktu dekat Polres Kerinci akan turun cek lokasi--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali mulai marak di kawasan Muaro Emat, Batang Merangin Kerinci. Informasi dihimpun aktivitas PETI saat ini sudah masuk ke kawasan hutan lindung di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di daerah Penetai Lama.

Akibat aktivitas PETI tersebut, kawasan hutan menjadi rusak dan air sungai menjadi keruh. Kasat Reskrim Polres Kerinci dikonfirmasi hal ini mengatakan pihaknya akan turun melakukan pengecekan. 

"Iya kita akan turun nantinya untuk melakukan pengecekan. Saat ini kita belum bisa pastikan. Kita lihat perkembangannya nanti, kita coba menanyakan juga dengan TNKS, " jelas Edi Mardi Kasat Reskrim Polres Kerinci dikonfirmasi Jambi Ekspres, Selasa (24/5/2022). 

Terpisah Camat Batang Merangin Heri Cipta saat dikonfirmasi membenarkan adanya aktivitas PETI di kawasan Muara Emat. Ia mengetahui adanya penambangan PETI tersebut dari laporan masyarakat. "Iya saya juga dapat laporan dari masyarakat, kabarnyo Iyo, kebenaran di lapangan belum dicek," ujarnya.

Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Wilayah I Nurhamidi dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan mengecek kelapangan terkait informasi tersebut. "Kalau saat ini saya belum dapat memastikannya," katanya singkat.

Salah seorang warga mengatakan jika aktivitas PETI tersebut terus dibiarkan maka kawasan hutan akan semakin rusak. Untuk itu, ia meminta Polres Kerinci maupun Polda Jambi untuk segera bertindak agar aktivitas PETI di kawasan hutan Kabupaten Kerinci segera dihentikan.

“Selama ini masyarakat Kerinci tidak pernah melakukan aktivitas PETI karena mereka tahu ini dampaknya akan merusak lingkungan dan hutan Kerinci. Kita minta aparat hukum untuk menghentikan aktivitas ini,” kata Agus.

Ia menyebutkan sebelumnya sungai di Batang Merangin dulunya air bersih, tapi setelah adanya aktivitas PETI sungai menjadi keruh. "Kita minta pemerintah daerah menanggapi laporan masyarakat," pungkasnya. (Hdp)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: