Gala Dinner dengan Miyabi Batal
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Lantaran banyaknya penolakan, acara gala dinner bersama Maria Ozawa alias Miyabi di Jakarta batal digelar. Hal itu diungkapkan Manager Executive Repezen Nada Entertainment, Michael Prawira.
Banyak respon kurang baik terhadap kehadiran bintang film dewasa asal Jepang itu, akhirnya pihak hotel menyatakan tidak sanggup. "Setelah kami pertimbangkan, memang kurang baik untuk saat ini. Jadi, kami cancel saja acara itu."
Sejauh ini, belum ada artis alternatif yang akan mengganti kedatangan Miyabi ke Jakarta dikarenakan kontrak kerja dengan Miyabi yang bersifat eksklusif.
"Setelah kami pelajari lagi, karena kami juga belum siap untuk di Indonesia responnya. Jadi, akhirnya kami masih pertimbangkan dan belum kami jadwal ulang lagi," ujar Michael, Sabtu (21/5).
Atas pembatalan itu, pihaknya kini hanya fokus menghadirkan band asal Jepang, Repezen Foxx saja.
Michael menyebut promotor sengaja memboyong Miyabi ke Indonesia karena memiliki hubungan yang baik dengan pemilik perusahaan, yakni selebgram Evelyn Nada Anjani yang merupakan mantan istri komedian Aming.
"Kalau untuk yang lain kan kami memang pegang Repezen Foxx, paling kami fokusnya ke situ dulu," ucap dia.
Sementara itu, bagi para peserta yang telah membayar sebagian atau penuh untuk mengikuti acara yang berbiaya Rp15 juta tersebut, Michael mengaku pihaknya telah melakukan pengembalian dan sudah hampir selesai prosesnya.
"Kami kembalikan, sudah hampir semua selesai," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD DKI Syarif meminta Pemprov DKI mengkaji soal mantan bintang film dewasa asal Jepang, Maria Ozawa atau Miyabi yang berencana mengadakan acara makan malam di Jakarta karena menimbulkan kontroversi.
"Saya meminta pemerintah provinsi untuk melakukan pengkajian yang lebih dalam. Kalau mengundang kontroversi untuk apa, meski tujuannya baik," kata Syarif di Jakarta, Kamis (19/5).
Politikus Gerindra DKI itu menambahkan ia tidak dalam posisi menolak rencana kegiatan makan malam bersama sekitar 50 penggemar karena kemungkinan mendorong ekonomi kreatif namun apabila memantik kontroversi, ia mengusulkan agar lebih baik tidak dilakukan. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: