Di Sarolangun, Diskannak Minta Peternak Sapi Waspadah PMK

Di Sarolangun, Diskannak Minta Peternak Sapi Waspadah PMK

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Sarolangun, melakukan pemeriksaan ketat pada setiap hewan yang masuk wilayah Sarolangun. Hal itu, guna mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) pada hewan jenis sapi. Sebab, sudah menjadi kegaduhan bagi para peternak sapi.

Asnawi, Sekretaris Diskannak Sarolangun mengatakan, bahwa penyakit PMK ini sudah lama tidak muncul, sekitar 35 tahun yang lalu pernah muncul dan sekarang kembali. Tentu ini menjadi wabah yang sangat berbahaya, saat ini sudah menyebar di 34 provinsi. Bahkan penyakit PMK ini telah menyebar di kabupaten tetangga yakni Kabupaten Musi Rawas Utara, dan sarolangun merupakan lintas jual beli sapi.

"Ini yang menjadi ketakutan, karena sangat memungkinkan dengan akses yang terbilang masih dekat untuk tersebar ke Sarolangun penyakit PMK," katanya, Senin (16/5).

Dijelaskannya, ciri ternak sapi yang diduga terpapar PMK yakni sapi tersebut banyak mengeluarkan liur, jalannya pincang. Kondisi lain, ternak sapi itu akan mengalami kurang nafsu makan.

"Secara otomatis kesehatan sapi jauh berkurang, dan kita sudah melakukan upaya preventif untuk menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit mulut dan kuku pada sapi," ujarnya

"Semua petugas kita libatkan, mulai dari dokter hewan hingga petaninya kita sebar luaskan informasi ini, untuk mengantisipasi setiap hewan yang masuk kabupaten sarolangun," tambahnya

Disampaikannya, setiap ternak yang masuk ke Kabupaten Sarolangun harus melalui test, jika terdeteksi virus PMK maka harus di isolasi terlebih dahulu. 

"Untuk para petani ternak dilapangan juga harus melapor ke dinas terkait jika menemukan persoalan yang mirip ciri-ciri hewan yang terindikasi PMK. Ini harus dilaporkan secepatnya agar tidak menyebar ke yang lainnya," pintanya

Ditambahkannya, saat ini hewan yang masuk ke Sarolangun, harus melakukan test dari dokter hewan. Ini dilakukan sebagai upaya dinas terkait mencegah penularan PMK di wilayah sarolangun.

"PMK ini penyebaran sangat cepat, dan untuk obatnya sampai sekarang belum ditemukan. Namun, PMK tidak menular kepada manusia, tapi untuk pemotong sapi harus melalui rumah potong hewan. Jangan sampai hewan sakit di potong," pungkasnya.(hnd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: