Prestasi Atlet Bungo Menurun
Tidak Adanya Dana Pembinaan
MUARABUNGO- Tidak adanya dana pembinaan merupakan salah satu alasan prestasi atlet Bungo menurun pada ajang Porprov di Kabupaten Sarolangun beberapa waktu lalu. Bahkan KONI Bungo mengakui, para atlet hanya diberi pembinaan saat Porprov akan digelar saja.
“Pembinaan dilakukan hanya saat Porprov akan digelar saja. Itu karena tidak adanya uang pembinaan,” kata Sekretaris KONI Bungo, Syafrial Anas beberapa waktu lalu.
Syafrial mengatakan, peringkat keempat yang diraih kontingen Bungo pada Porprov di Sarolangun beberapa waktu lalu sudah sangat baik, meski turun dari prestasi tahun sebelumnya yakni peringkat kedua di Kota Jambi dan juara umum saat tuan rumah
“Walau turun tapi ini sudah memuaskan. Sebab dimana-mana tuan rumah itu juara umum,” jelasnya.
Diungkapkannya, untuk meningkatkan prestasi atlet Bungo disemua cabor pada tahun anggaran 2013, pihaknya mengajukan anggaran untuk pembinaan sebesar Rp 3 miliar. Disamping itu disetiap kecamatan akan dibentuk sekretariat cabor.
Hal ini kata Syafrial agar event olahraga sebagai ajang latihan dan kompetisi bagi atlet bisa dilakukan secara terus menerus dan untuk mencari bibit atlet yang ada dipelosok. “Ini agar atlet kita tidak terfokus di Kota saja,” sebutnya.
Syafrial juga mengharapkan kepada Pemkab Bungo untuk bisa sama-sama memperhatikan atlet Bungo. Sebab katanya, selama ini para atlet Bungo kurang diperhatikan, sehingga banyak atlet yang berprestasi yang dimiliki Bungo dipakai oleh kabupaten tetangga.
“Kita tidak menyalahkan siapa-siap, tapi kedepan kita (KONI,red) mengusulkan ada insentif dan memberikan lapangan pekerjaan bagi atlet,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua Harian KONI Bungo, Anton. Ia mengatakan, kalau hanya mengandalkan dana dari Pemkab untuk pembinaan para atlet tidaklah mencukupi. Untuk itu ia menyarankan agar bisa mencari potensi dari pihak ketiga yang bisa membantu.
“Kita minta bupati bisa mencari pengusaha sebagai bapak untuk membantu cabor-cabor,” sarannya.
Sementara itu, Bupati Bungo, H Sudirman Zaini mengatakan, untuk pengajuan dana yang dilakukan KONI agar dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Bupati juga setuju dengan saran agar ada bapak angkat disetiap cabor. Bahkan Ia juga mempersilakan kalau ada pengusaha yang akan membantu.
“Pengajuan anggaran yang realistis, jangan yang muluk-muluk,” sebutnya.
Terkait dengan insentif bagi atlet dan member pekerjaan kepada altel, bupati mengatakan itu akan menjadi bahan pertimbangan dirinya. Ia menekankan bahwa maju mundurnya sebuah organisasi tergantung aktif tidaknya pengurus. “Kalau pengurus jarang ditempat ini juga susah,” cetusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: