Jepang Minta Jambi Siapkan Tenaga Kerja Trampil

Jepang Minta Jambi Siapkan Tenaga Kerja Trampil

JAMB - Dalam Kunjungan Kerja (kunker) Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) ke Negara jepang beberapa hari lalu, Negara jepang melalui pemerintah Kota Ube dan Provinsi Yamaguchi meminta Provinsi Jambi untuk menyiapkan tenaga kerja trampil dan siap pakai.

“Memang saat ini  mereka (walikota Ube, Yamaguchi) meminta kita menyiapkan tenga kerja yang trampil dan siap pakai,” kata Asisten II Havis Husaini kepada wartawan, kemarin.

Namun dalam menerima tenaga kerja, Kata Havis, pihak Jepang menerapkan standar cukup tinggi. Selain sudah harus disiapi dengan ketrampilan, Jepang  juga meminta tenaga kerja yang akan dikirim itu harus menguasai bahasa Jepang dan juga memliki kesehatan yang bagus.

“Karena,  kalau sakit-sakitan Jepang  enggan menerima. Alasan mereka tidak akan produktif dalam bekerja,” kata Havis.

Mengenai penghasilan, kata Havis, para tenaga kerja khususnya di bidang industri di jepang bisa menghasilkan 10 hingga 15 juta setiap bulannya. Semua tergantung dri order dan volume kerja yang didapat.

            Untuk menyiapkan itu, pemerintah saat ini akan menyiapkan sebanyak 115 calon tenaga kerja  yang akan diberangkatkan ke Jepang untuk melakukan magang.

            Selain soal ketenagakerjaan, banyak hal yang lain yang harus dilakukan oleh gubernur dalam kunjungan kerja ke Jepang. Diantaranya, gubernur mengunjungi langsung ke lokasi industri yaitu pengolaan sampah.

            Kemudian juga, gubernur mengunjungi taman kota. Yang mana,  dilokasi ini gubernur sangat terkesan. Karena lokasinya yang bersih dan tertata dengan baik sekali. Untuk itu, gubernur bertekad untuk membuat taman kota di Kota Jambi. Hal ini supaya dapat dinikmati oleh masyarkat.

            “Gubernur bertekad untuk membuat taman anggrek di Telanaipura. Supaya  ditata dengan baik dan mendatangkan arsitek dari ITB,” ungkap Havis.

            Selannjutnya, gubernur juga melihat secara langsung proses penanaman padi di Jepang. Yang mana, tatacara penanaman padi di Jepang jauh berbeda seperti di Indonesia. Yang mana, di Jepang sudah memakai mesin untuk menanam padi.  Gubernur HBA menginginkan hal itu bisa diterapkan di Jambi.

            “Memang itu higt tech (teknolohi tinggi). Tapi kita sudah siap untuk itu. Kemudian juga pak Gubernur sangat menginginkan hal itu diterapkan di jambi,” tambahnya.

(fth)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: