Pilkada Kerinci Bisa Juli 2013

Hasil Konsultasi Dewan

KERINCI-Pelaksanaan Pemilukada Kerinci bisa digelar Juli 2013 mendatang. Hal ini tidak berpengaruh terhadap wacana pengunduran pelaksanaan Pilkada yang diwacanakan Mendagri.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kerinci, Irmanto kepada harian ini kemarin.

“Hasil konsultasi Dewan dengan Dirjen Litbang DR Usdaryono dan merupakan utusan Mendagri. Beliau mengatakan, pelaksanaan Pilkada Kerinci tidak diundur dan malah dipercepat bulan Juli dan bukan bulan September lagi. Karena pelaksanaan Pilkada Kerinci itu digelar tahun 2013 dan bukan tahun 2014,” ujarnya.

Menurutnya, bagi daerah yang ditunda atau dipercepat pelaksanaan Pilkada adalah yang digelar 2014.

“Sedangkan Kerinci Pilkadanya digelar 2013 dan masa jabatan bupati habis Maret 2014, jadi tidak ada pengaruhnya bagi Kerinci. Pilkada tetap digelar 2014,” sebutnya.

Dikatakannya, pengunduran Pilkada suatu daerah juga tidak dapat dilaksanakan apabila tidak ada putusan dari Presiden.

“Mundur atau majunya itu tergantung pada putusan Presiden, selagi belum ada putusan Presiden, maka Pilkada tetap digelar seperti semula,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kerinci, Sartoni  juga mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, berdasarkan hasil konsultasi dengan Kemendagri apakah Pilkada Kerinci diundur atau tidaknya masih tergantung dari pembahasan DPR RI. Karena Kemendagri sudah memasukkan drafnya ke DPR RI dan draf tersebut akan segera dibahas.

“Masih belum ada kepastian. Bisa dipercepat Juli atau diundur. Itu tadi kita sendiri masih menungu dari putusan Mendagri. Bisa jadi dipercepat bulan Juli tahun depan,” sebutnya.

Ditambahkannya, belum adanya kepastian pengunduran dan percepatkan Pilkada membuat DPRD dan eksekutiv kesulitan dalam melakukan penganggaran.

“Belum ada kepastian ini tentu kita kesulitan melakukan penganggarannya. Bisa kita masukkan anggaran tahun ini, ternyata Pilkada diundur tentu anggaran itu percuma dan sebaiknya dimanfaatkan kepada yang lain untuk masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

(hdi)

Sumber: