Waspada, Jumlah Kemiskinan Naik

Waspada, Jumlah Kemiskinan Naik

Skema Bantuan Sosial Harus Tepat Sasaran

JAMBI -  Pemerintahan daerah di Provinsi Jambi perlu mewaspadai jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan. Pasalnya, krisis ekonomi Eropa sampai saat ini juga belum usai. Hal ini diingatkan pengamat ekonomi, Dr Pantun Bukit.

‘’Turunnya harga sawit dan karet dikhawatirkan akan menambah orang miskin baru. Karena daya beli mereka melemah,’’ tukasnya.

Dari data yang berhasil dihimpun Koran ini, jumlah penduduk miskin beberapa daerah mencapai puluhan ribu orang. Misalnya saja di Kabupaten Kerinci mencapai 17. 950 Jiwa atau 7,83 dari total penduduk 232.966. Sementara di Kota Sungaipenuh 2978 atau 3,64 persen dari jumlah penduduk 225.456. Ini  belum lagi ditambah dengan daerah lainnya.

‘’Kondisi ini memang cukup memprihatinkan. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki keadaan. Misalnya dengan memberikan skema kredit, atau subsidi barang-barang produk pertanian,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Pemkab Sarolangun menyiapkan beberapa program membantu beban masyarakat miskin. Melalui Disbunhut disalurkan  bibit karet, nilam, sawit dan gaharu.

‘’Untuk dinas kesehatan sudah ada program berobat gratis. Sedangkan untuk dinas pendidikan ada bantuan dana bos atau beasiswa untuk anak tidak mampu,’’ ungkap Edwar, Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Sarolangun

Kepala Bappeda Kabupaten Kerinci, Erwan, saat dikonfirmasi harian ini mengatakan, angka kemiskinan di Kerinci beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan. Ia mengatakan, upaya untuk mengurangi angka kemiskinan ini terus dilakukan dengan melaksanakan program pro penduduk miskin baik dari APBD Kerinci dan Provinsi Jambi, serta APBN pusat, seperti Jamkesda, Jamkesmas, Jampersal di bidang kesehatan.

“Banyak program kita yang membantu penanggulangan kemiskinan, setiap SKPD punya program tersendiri, seperti di Kesehatan ada Jamkesda, Jamkesmas, dan Jampersal,” kata Erwan.

Kabag Ekonomi Setda Tanjab Timur, Enizwar mengatakan, tahun 2012 jumlah penduduk miskin di Tanjab Timur berjumlah 12.051 kepala keluarga.

“Itu berdasarkan jumlah data penerima beras miskin (raskin),” ujarnya kemarin.

Menurutnya, jumlah tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal tahun 2011 jumlah penduduk miskin sebanyak 13.725 kepala keluarga. “Berarti terjadi penurunan sebanyak 1.674
kepala keluarga,” katanya.

Terpisah, Bupati Tanjab timur, Zumi Zola Zulkifli ketika dikonfirmasi kemarin mengenai program pro miskin mengungkapkan, di Kabupaten Tanjab Timur, mayoritas penduduk miskin berasal dari nelayan dan petani.

Karena itu, dia selaku kepala daerah langsung membuat gebrakan mengenai program yang bisa langsung menaikan taraf hidup masyarakat nelayan dan petani. “Seperti program pemberian pompong kepada warga miskin yang bermata pencahrian sebagai nelayan dan program Gerakan Tanam Padi Dua Kali Setahun (Gertak Tanpa dusta, Red) bagi warga yang bermata pencahrian sebagai petani,” jelasnya kemarin (11/09).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: