Hindari Konflik,Utamakan Tindakan Preventif

Hindari Konflik,Utamakan  Tindakan Preventif

JAMBI – Kapolda Jambi, Brigjen Pol Ade Husen Kartadipura, mengharapkan seluruh jajaran Polda Jambi mengutamakan tindakan preventif dalam menghadapi suatu permasalahan, terutama yang menyangkut masalah konflik agraria. Hal ini disampaikan Ade Husein saat melakukan konjungan kerja ke Polres Muarojambi dan Polres Tanjab Timur, Rabu (12/9) kemarin.

Menurut Ade Husein, perpolisian masyarakat merupakan salah satu bentuk tindakan preventif yang bisa dilakukan aparat kepolisian. Selain itu, tindakan preventif dapat pula dengan mengedepankan pembinaan maupun penyuluhan terhadap masyarakat tentang permasalahan yang dihadapi saat itu.

“Antisipasi permasalahan sedini mungkin sangat diperlukan, agar gejolak-gejolak yang ada tidak malah menimbulkan masalah yang lebih besar,” kata Ade Husen.

Jika pun harus dilakukan penindakan terhadap suatu permasalahan yang terjadi, Ade Husen mengharapkan agar penindakan yang dilakukan tersebut tidak menimbulkan korban, apalagi korban jiwa. Ditegaskannya, aparat kepolisian jangan mudah meletuskan senjata saat menghadapi permasalahan di lapangan.

Terkait penggunaan senjata api oleh aparat kepolisian, Ade Husen mengharapkan agar personel yang diberikan senjata benar-benar telah memenuhi syarat. Selain itu juga jangan asal pakai, namun harus sesuai kebutuhan.

“Pemeriksaan juga harus dilakukan secara rutin, termasuk terhadap psikologi anggota yang menggunakan senpi. Yang jelas anggota polisi jangan mudah meletuskan senjata,” tegasnya.

Sementara itu Ade Husen dalam arahannya kepada seluruh personel Polres Muarojambi dan Polres Tanjab Timur, menekankan agar seluruh personel kepolisian, terutama di jajaran Polda Jambi, untuk bekerja dengan ikhlas, professional, dan akuntabel. Dalam melaksanakan tugas, Ade Husen mengharapkan setiap personel harus memiliki target yang akan dicapai.

“Selain itu bekerjalah dengan ikhlas, dan bertanggung jawab jika membuat kesalahan,” jelasnya.

Lebih lanjut Ade Husen mengatakan, reformasi birokrasi di tubuh Polri harus benar-benar dilaksanakan, hingga ke daerah. Ade Husen mengharapakn polri harus memiliki organisasi yang unggul dan dipercaya oleh masyarakat.

“Demi tercapainya semua itu, setiap personel polri harus mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi,” tandasnya.

Sementara itu Kapolres Muarojambi, AKBP Badaruddin, maupun Kapolres Tanjab Timur, AKBP Armawan Swasono, menyampaikan jika konflik lahan menjadi salah satu kasus menonjol di daerah mereka. Kebanyakan konflik yang terjadi adalah antara masyarakat dengan perusahaan.

Terkait masalah ini, Kapolda Jambi Ade Husen meminta agar setiap polres bisa memetakan permasalahan yang ada. Hal ini bertujuan untuk melihat skala prioritas dari permasalahan yang harus diselesaikan.

“Libatkan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Namun jangan hanya memikirkan masalah penegakan hukum, tapi cari akar permasalahannya,” terangnya.

Sementara itu untuk Polres Tanjab Timur, Kapolda Jambi Ade Husen mengharapkan agar kejahatan di perairan perlu diantisipasi sedini mungkin. Masuknya benih-benih teroris, penyelundupan dan lain sebagainya, harus menjadi perhatian pihak kepolisian di Tanjab Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: