Managemen Pengelolaan OW Diperbaiki

Managemen Pengelolaan OW Diperbaiki

KERINCI- Amburadulnya sistem pengelolaan objek wisata termasuk kontrak wisata yang di Kabupaten Kerinci selama ini, memerlukan pengembangan sistem manajemen pengelolaan objek wisata yang baik dan berbasis kerakyatan.

Menyikapi masalah tersebut, Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kerinci berencana akan mengadakan kegiatan sosialisasi kelompok sadar wisata, bagi masyarakat disekitar lokasi objek wisata di Kerinci.

Sekretaris Disporaparbud Kerinci, Amri Swarta, Kamis (13/9)kemarin, membenarkan hal tersebut, dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Ia mengaku, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperbaiki sistem manajemen pengelolaan objek wisata di Kerinci, yang dianggap masih kurang baik selama ini.

“Dengan cara sosialisasi nantinya diharapkan tujuan kita untuk memperbaiki manajemen pengelolaan objek wisata yang berbasis masyarakat dengan tujuan pemberdayaan masyarakat setempat bisa tercapai,”ungkapnya.

Ia mengatakan, sosialisasi ini akan dimulai dari tanggal 19 hingga 24 September 2012, dan bertempat di tiga lokasi objek wisata Kerinci, yaitu di Danau Kerinci, Air Panas Semurup dan Kayu Aro.

“Materi yang akan dibahas dalam kegiatan sosialisasi tersebut dianatara tentang masalah kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan Objek Wisata, tentang spektrum dampak dari pengembangan pariwisata, kemudian ekonomi kerakyatan. serta tentang keamanan dan ketertiban di Objek Wisata di Kerinci,” bebernya.

Disampaikannya, kegiatan ini tidak hanya untuk kepentingan Disporaparbud Kerinci saja, tapi juga akan membahas tentang keuntungan bagi masyarakat disekitar obejk wisata di kabupaten Kerinci.

“Kami berharap dukungan dari masyarakaty terhadap kegiatan ini, kegiatan ini sangat penting diikuti masyarakat setempat. Agar mereka tahu apa fungsi dari objek wisata, tidak hanya untuk peningkatan PAD saja tapi juga bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat,” jelasnya.

Selama ini, system pengelolaan obejk wisata di Kerinci sangat amburadul. Sejatinya, dengan banyaknya jumlah objek wisata, bisa memberikan PAD hingga milyaran rupiah, namun Pemkab Kerinci hanya mampu menargetkan PAD dari pariwisata Rp. 200 juta per tahun.

Bahkan, pada saat lebaran yang merupakan puncak membludaknya pasokan PAD dari bidang pariwisata, namun masih meyimpan segudang masalah, yang berujung dengan kaburnya jumlah PAD yang masuk selama lebaran tersebut.

(hdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: