Tantangan Juara Bertahan

Tantangan Juara Bertahan

LONDON - Sudah empat bulan berlalu setelah Chelsea mengakhiri penantian panjangnya menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Munchen di Allianz Arena. Kini, mereka menatap ambisi mempertahankan gelar. Dimulai dari laga melawan Juventus dini hari nanti.

Sejak AC Milan meraih juara back to back pada 1988-1989 dan 1989-1990, belum ada yang mengulanginya. Beberapa juara bertahan di antaranya nyaris, tetapi tetap gagal. Seperti yang terjadi pada Milan di final 1995, Juventus di final 1997, dan Manchester United di final 2009.

Demi mewujudkan ambisinya, owner Chelsea Roman Abramovich kembali menggelontorkan dana besar di bursa transfer. Mereka menggaet Eden Hazard, Marko Marin, Oscar, C\"sar Azpilicueta, Thorgan Hazard, dan Victor Moses. Total menghabiskan dana 80,5 juta pounds atau setara Rp 1,2 triliun.

            \"Sangat menyenangkan karena memiliki bank (sumber uang), tetapi kami tidak boleh santai bila ingin menancapkan kuku di Eropa,\" kata Frank Lampard, gelandang Chelsea, seperti dikutip Associated Press.

            Perhatian khusus diberikan The Blues, julukan Chelsea, pada barisan serangnya. Wajar, mereka baru saja melepas beberapa pemain penting di lini depan seperti Didier Drogba dan Salomon Kalou. Musim ini tumpuan berada pada Fernando Torres.

            Di fase grup, Chelsea diperkirakan tidak kesulitan melewatinya. Mereka bersaing dengan Juventus (Italia), Shakhtar Donetsk (Ukraina), dan Nordsjaelland (Denmark).

            Musim ini, pesaing utamanya tidak bergeser. Masih dua raksasa Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid. \"Ini tahun yang lebih sulit. Barcelona dan Real Madrid selalu kuat, bila tidak dikatakan sebagai yang terkuat. Tetapi, kami tidak ingin menatap terlalu jauh. Kami harus berkonsentrasi satu-persatu, mulai dari fase grup hingga juara,\" terang Lampard.

            Bila Chelsea berambisi mempertahankan gelar, maka Juventus punya ambisi berbeda. Setelah absen dalam dua musim terakhir, mereka ingin mengembalikan reputasinya sebagai juara dua kali di Liga Champions. \"Sangat penting bagi kami bermain di Liga Champions,\" kata Leonardo Bonucci, bek Juventus.

            \"Kami berangkat ke Stamford Bridge dengan pemahaman bahwa kami tim yang kuat, tetapi tetap rendah hati. Chelsea memang kehilangan andalannya di lini depan seperti Didier Drogba, tetapi tetap merupakan tim yang tangguh,\" jelasnya.

(ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: