Pemerintah Rekonsiliasi SMAN 6 - SMAN 70

Pemerintah Rekonsiliasi SMAN 6 - SMAN 70

JAKARTA - Tawuran pelajar di Jakarta terus menelan korban jiwa. Tapi, pemerintah pusat maupun daerah masih tetap belum mengeluarkan tindakan tegas. Mereka masih menghimbau jika tawuran yang membuat nyawa Alawy Yusianto Putra melayang, siswa SMAN 6 Jakarta harus menjadi kasus yang terakhir.

 Himbauan yang sepertinya sudah berkali-kali diucapkan itu, disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta kemarin (25/9). Nuh menuturkan, kematian Alawy ini harus menjadi momentum untuk rekonsiliasi seluruh keluarga besar SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta.

 \"Sudah ini adalah kejadian terakhir. Mari kita buka lembaran baru,\" ujar menteri asal Surabaya itu. Atasnama Kemendikbud, Nuh mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Alawy. Dia menuturkan jika meninggalnya Alawy ini adalah musibah yang luar biasa bagi keluarga dan teman-temannya.

 Selain mengucapkan belasungkawa, Nuh juga mengatakan permohonan kepada masyarakat. \"Kemendikbud meminta maaf karena sampai sekarang perkelahian atau tawuran pelajar masih terus terjadi. Bahkan sampai memakan korban jiwa,\" kata dia.

 NUh juga menuturkan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan mendorong proses rekonsiliasi hubungan keluarga besar SMAN 6 Jakarta dengan SMAN 70 Jakarta yang sejatinya bertetangga itu. \"Teknis rekonsiliasi ini nantinya seperti apa, akan kami sampaikan dalam waktu dekat,\" tutur Nuh. Yang jelas, upaya rekonsiliasi ini juga melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, hingga jajaran kepolisian.

 Apakah rekonsiliasi ini akan berwujud pengalihan lokasi salah satu atau kedua unit sekolah itu? Nuh masih belum bersedia menjawabnya. Yang jelas, upaya rekonsiliasi ini harus berdampak pada hilangnya kebiasaan tawuran antara siswa SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta.

 \"Kita ingin mendengar atau melihat dua sekolah ini menjadi contoh sebagai sekolah unggulan dan berprestasi,\" kata dia. Upaya rekonsiliasi ini disambut baik oleh Fauzi Bowo, Kepala SMAN 6 Jakarta Kadarwati Mardiutama, dan Kepala SMAN 70 Jakarta Liliek Susanto.

 Sebelumnya rentetan tawuran pelajar SMAN 70 Jakarta dan SMAN 6 Jakarta memuncak pada Senin lalu (24/9). Saat itu, sekelompok siswa SMAN 70 Jakarta menyerang gerombolan kecil siswa SMAN 6 Jakarta yang tengah bersiap meninggalkan sekolah di belakang Plaza Blok M. Karena kalah jumlah, beberapa siswa SMAN 6 Jakarta mengalami luka-luka dan satu diantaranya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Korban tewas adalah Alawy, dia terkena luka bacok di bagian dada.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: