Rel Sempal, Komuter Line Anjlok

Rel Sempal, Komuter Line Anjlok

JAKARTA - Satu rangkaian kereta rel listrik (KRL) Komuter Line Nomor 435 jurusan Bogor-Jakarta anjlok di Stasiun Cilebut, Bogor. Penyebab anjloknya kereta diperkirakan akibat rel patah samping serta penurunan muka tanah.

Insiden terjadi sekitar pukul 06.35 atau bertepatan dengan jam padat penumpang tujuan Jakarta. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dan luka, meski gerbong kedua anjlok hingga melintang dan menabrak peron.

Sementara, gerbong ketiga hingga ketujuh miring karena keluar dari rel. Untungnya, sistem hidrolik kereta tidak rusak, sehingga pintu segera terbuka dan para penumpang yang panik segera berlompatan keluar. Anjloknya kereta itu menimpa satu unit sepeda motor yang kebetulan melintas di sekitar lokasi.

\"Akibat gerbong anjlok dan melintang mengenai peron, kaca kereta pecah-pecah dan loket tiket ringsek,\" ujar Kahumas PT KAI DAOPS I Mateta Rizalulhaq.

Hingga tadi malam, petugas masih berupaya mengevakuasi kereta yang keluar jalur serta mengganti rel yang sempal. Untuk mendongkrak kereta kembali ke jalurnya, PT Kereta Api Komuter Line mendatangkan kereta penolong dari Cirebon. Upaya tersebut berhasil diselesaikan pukul 19.55, sehingga pukul 20.00 jalur Bogor-Jakarta sudah pulih.

Sebelumnya, sekitar pukul 17.00, dua gerbong berhasil dibawa ke Depo Manggarai dengan Kereta Rel Diesel (KRD) Joko Tingkir dan lima gerbong dibawa ke Stasiun Bogor menggunakan KRD Bumi Geulis.

Mateta membantah kabar yang menyebutkan kereta anjlok akibat sabotase yang dilakukan pihak-pihak yang menolak kenaikan tarif KRL yang mulai berlaku awal pekan lalu.

\"Kita masih mendalami bekerjasama dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Saya rasa kemungkinan sabotase itu kecil. Sebaiknya tidak berandai-andai untuk menunggu hasil investigasi,\" terang Mateta.

\"Tolong jangan kaitkan peristiwa ini dengan kenaikan tarif KRL. Semua mengalami kerugian akibat peristiwa ini,\" tambahnya.

Kepala Sub Bidang Penelitian Kecelakaan Transportasi Kereta Api KNKT Eddy Sasongko juga belum bisa memastikan penyebab kecelakaan. \"Investigasi dan penelitian masih dilakukan di lapangan,\" terangnya.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Kereta Api segera menggunakan dana subsidi public service obligation (PSO) untuk kereta ekonomi digunakan secepatnya untuk peningkatan pelayanan, termasuk untuk pemeliharaan fasilitas kereta.

Tahun ini PT KA memperoleh dana PSO sebesar Rp 803 miliar, naik dibanding PSO tahun lalu sebesar Rp 775 miliar. \"Dana PSO PT KA belum dipakai sama sekali,\" terangnya.

(dim/wir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: