>

Penyetakan Sawah Diduga Fiktif

Penyetakan Sawah Diduga Fiktif

MUAROTEBO - Proyek penyetakan sawah di Desa Muara Niro, Kecamatan VII Koto, tak sesuai keharusan. Penyetakan sawah ini didanai dengan sumber dana APBN tahun 2012 senilai Rp 800 Juta untuk mencetak lahan baru seluas 80 hektar serta pembangunan irigasi. 

Namun nyatanya, berdasarkan tinjauan di lapangan, penyetakan lahan sawah yang sudah dilakukan, tak sampai seluas 80 hektar. Hal ini juga diakui oleh salah satu kelompok tani yang merupakan pengelola sawah itu.

“Sawah yang sudah ada ini luasnya hanya 65 hektar dan nanti akan direhab lagi setelah panen. Tinggal nanti kita buka lahan lagi sekitar 15 hektar untuk cetak sawah baru dan sekarang sedang ngimas (pembukaan lahan, red),” jelas Ketua Kelompok Tani, M Yaziz kepada harian ini sambil menunjuk lahan persawahan yang sebelumnya memang sudah ada di lokasi itu.

Untuk diketahui, di lokasi yang direncanakan akan dilakukan penyetakan sawah baru itu, sebelumnya memang sudah ada lahan persawahan seluas 65 hektar. Hal ini yang diduga akan direkayasa oleh pihak terkait.

Artinya, instansi yang bertanggung jawab melakukan penyetakan itu, hanya akan menyetak seluas 15 hektar lahan baru saja. Sementara 65 hektar lahan lainnya diduga akan menggunakan lahan seluas 65 hektar itu untuk dilaporkan sebagai kegiatan.

Kejanggalan yang terlihat lainnya, terkait anggaran yang sudah terserap dalam pekerjaan penyetakan sawah desa Muara Niro ini. Pasalnya, pekerjaan hanya baru sebatas pembukaan lahan dasar sekitar 15 hektar dan pembuatan Irigasi non permanen. Akan tetapi, dibeberkan Yaziz juga, anggaran yang sudah dihabiskan untuk kegiatan tersebut sudah senilai kurang lebih Rp 500 juta.

Selain itu, kelompok Tani yang  mendapatkan proyek cetak sawah, menurutnya, juga harus menyetor 10 % dari anggaran kepada penanggung jawab tekhnik kegiatan (PPTK), Dinas Pertanian Kabupaten Tebo, Amrizal. Sebab, Amrizal yang bertanggung jawab dalam proyek swakelola tersebut.

Ketika dikonfirmasi harian ini, Amrizal hanya mengatakan, dirinya hanya sebagai tim tekhnis saja. Penyetakan sawah tersebut dikerjakan oleh masyarakat.

“ Saya hanya sebagai tim tekhnis, karena percetakan sawah itu dikerjakan langsung oleh masyarakat,” jawabnya via ponsel.

(fad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: