Dikeroyok Hingga Tewas di Hadapan Polisi
Polisi Kualahan Hadapi Massa
RIMBOULU – Naas nasip Suryanto (40) warga Desa Sumber Sari, dituduh mencuri motor, ia dikeroyok warga Jalan Waluh, Desa Wanareja, Kecamatan Rimbo Ulu hingga tewas. Padahal, pengeroyokan tersebut dilakukan di hadapan Polisi.
Awalnya, warga Jalan Waluh, Desa Wanareja, Kecamatan Rimbo Ulu
berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku pencurian sepeda motor. Pelaku
atas nama Suryanto (40) Warga Desa Sumber Sari dan Sunoto (42) warga Jalan Batanghari, Desa Wanareja.
Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian pencurian terjadi
pada Hari Sabtu (6/10), sekitar pukul 19.00 WIB. Malam itu habis
Mahgrib wilayah setempat listrik sedang padam. Pada saat situasi gelap
itu nampaknya dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksinya.
Pelaku mengincar sepeda motor milik warga setempat bernama Triyatno
(40). Ketika itu sepeda motor merek Suzuki Shogun sedang diparkir di
belakang rumah. Pelaku sudah berhasil membuka kunci sepeda motor dan
mendorong beberapa meter.
Namun aksi tersebut diketahui oleh salah satu warga. Yang melihat aksi
pelaku sebut saja Ir (14) seorang anak yang masih duduk di bangku SMP.
Melihat itu seketika langsung meneriaki pelaku \"Maling\". Mendapat
teriakan itu pelaku langsung melepaskan sepeda motor yang didorongnya
dan langsung kabur.
Warga yang mendengar teriakan itu langsung berdatangan ke Tempat
Kejadian Perkara (TKP). Namun sayang pelaku sudah tidak ada. Warga
lantas mengejar ke arah pelaku lari.
Dalam pengejaran itu warga menemukan dua orang di dekat sungai. Warga
mencurigai dua orang itu sebagai pelaku. Sebab dua orang itu bukan
warga setempat. Dan kalau alasan sedang memancing kenapa malam-malam
dan kondisi gelap.
\"Orang itu memang bawa pancing, tapi tidak bawa senter. Masak mancing
gelap-gelapan, apa nampak,\" kata Agus, warga Jalan Waluh.
Namun demikian warga tetap membawa dua orang tersebut ke Kantor Polisi
Polsek Rimbo Ulu. Warga melaporkan mencurigai dua orang tersebut
sebagai pelaku Curanmor.
Dengan adanya laporan itu, kemarin (7/10) anggota dari Polsek Rimbo
Ulu melakukan olah TKP. Namun warga mengaku tidak puas dengan hasil
olah TKP. Sebab petugas mengaku tidak mendapatkan Barang Bukti (BB).
Setelah olah TKP dan dilakukan introgasi oleh Polisi awalnya tidak mau
mengakui perbuatannya. Sampai pada akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB,
dua orang pelaku tersebut oleh Polisi dibawa kembali ke TKP untuk
diinterogasi di hadapan warga.
Pada saat itu warga juga telah menemukan kunci sepeda motor milik
korban yang dicuri, di belakang rumah warga yang digunakan pelaku
untuk berlari. Dari penemuan kunci tersebut, bukti pelaku telah
melakukan pencurian semakin kuat.
Akhirnya Sunoto mengakui telah melakukan pencurian tersebut. Sementara
Suryanto belum mau mengakui perbuatannya. “Sunoto sampai bilang sama
Suryanto untuk mengakui saja perbuatannya, tapi tetap tidak mau
ngaku,” ungkap Kepala Desa Dusun (Kadus) setempat, Markamto.
Meskipun sudah demikian, tapi pelaku tetap tidak mau mengakui
perbuatannya. Hal itu membuat massa yang sudah berkumpul di Rumas
Kepala Dusun itu emosi. Pelaku justru berusaha melarikan diri.
Terpaksa warga mengejarnya dan menangkapnya. Massa yang emosi lantas
menghakimi pelaku tersebut. Polisi yang berada di TKP kuwalahan
menenangkan massa yang jumlahnya puluhan itu.
Akibat dimassa kondisi pelaku mengalami luka-luka. Wargapun bersama
Polisi membawanya ke Puskesmas untuk diberikan pengobatan. Tapi naas,
pelaku tewas dalam pemeriksaan di Puskesmas.
Kapolres Tebo melalui Kapolsek Rimbo Ulu IPTU Ivan Wahyudi membenarkan
kejadian tersebut. Menurut Ivan, pelaku awalnya tidak mengakui
perbuatannya. Untuk itu Polisi membawa kembali ke Jalan Waluh atas
permintaan warga.
“Akhirnya pada saat dibawa ke TKP warga menemukan kunci. Tapi satu
pelaku tidak mau mengaku juga hal itu membuat warga emosi dan
mengeroyoknya. Kami berusaha mencegah, tapi kuwalahan karena jumlah
masa sangat banyak,” urai Ivan.
(Ady/jenn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: