Densus Tangkap Warga Depok
Diduga Anggota Jaringan Thorik
JAKARTA - Operasi antiterorisme yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri membuahkan hasil. Tadi malam, pasukan berlambang burung hantu itu menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Dia adalah Sofyan alias Fatah, warga RT 04/RW 03 Gang Dukuh Kampng Pulo Mangga, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok.
\"Benar ada operasi oleh Mabes Polri. Detailnya silahkan ke Mabes, kami tidak berwenang,\" ujar Wakapolres Depok AKBP Ahmad Mustafa Kamal pada koran ini tadi malam. Menurut dia, Polres Depok hanya dilibatkan dalam pengamanan wilayah.
Informasi yang dihimpun, Sofyan diduga terkait dengan jaringan M. Thorik yang pernah membuat basecamp di kawasan Beji, Depok. Dia sudah tinggal di lingkungan itu selama dua tahun. Densus tidak menyita barang berbahaya di lokasi. Petugas hanya membawa sebuah laptop dan beberapa buku.
Kasus bom Beji hingga kini masih dikembangkan oleh Densus 88. Dari kecerobohan seorang terduga teroris bernama Wahyu, akhirnya jaringan itu terbongkar. Mulai Thorik di kawasan Tambora, Jakarta, hingga Joko Parkit di Laweyan, Solo.
Sejauh ini sudah 13 orang yang diduga jaringan Thorik dan Solo yang diamankan. Dari keterangan Polri sebelumnya, jaringan ini memberi label kelompoknya sebagai Al Qaeda Al Indonesi.
Di bagian lain, Jamaah Ansharut Tauhid kemarin menjenguk terpidana kasus terorisme ustad Abu Bakar Baasyir di LP Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jatang. Juru bicara JAT Sonhadi menuturkan, Baasyir dalam kondisi sehat. \"Beliau bersyukur karena di Nusakambangan mendapatkan udara segar dan sinar matahari,\" kata Sonhadi saat dihubungi kemarin.
Meski begitu, Baasyir tetap memprotes pemindahannya. Baasyir juga menyesalkan Brimob dan Densus 88 yang tidak mengizinkannya salat subuh selama perjalanan Jakarta-Cilacap. \"Ustad salat di mobil, tidak diberi makan pagi, hanya secuil roti dan segelas teh manis selama 10 jam perjalanan,\" katanya.
(rdl/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: