Laju Ekonomi Global Melambat

Laju Ekonomi Global Melambat

JAKARTA - Prospek perekonomian global masih suram. Dampak krisis finansial yang mulai terjadi sejak 2008 di Amerika Serikat (AS) dan menjalar ke Eropa, rupanya, masih meninggalkan jejak pada ekonomi dunia.

     Laporan terbaru International Monetary Fund (IMF) menyebutkan, mereka memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2012 dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen, terendah sejak resesi 2009. \"Untuk 2013, proyeksi pertumbuhan global juga diturunkan dari 3,9 persen menjadi 3,6 persen,\" ujar Kepala Ekonom IMF Olivier Blanchard yang dikutip kemarin (9/10).

     Dalam rilisnya, IMF menyebut bahwa penyebab revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global adalah lambatnya pemulihan ekonomi di negara-negara maju. \"Selain itu, risiko ketidakpastian juga tinggi,\"  katanya.

     Menurut Blanchard, penanganan krisis utang di zona Eropa yang tidak kunjung tuntas dan recovery ekonomi AS yang belum memuaskan memunculkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global. \"Krisis ini juga telah memengaruhi ekonomi negara berkembang,\"  ujarnya.\"

     Badan yang berbasis di Washington ini menyerukan alarm kencang mengenai risiko penurunan pertumbuhan lebih dalam lagi, dengan kemungkinan\" satu berbanding enam pertumbuhan akan jatuh di bawah 2 persen.\"Isu utamanya adalah apakah perekonomian global baru saja menabrak guncangan lain yang mengakibatkan perlambatan pemulihan pertumbuhan atau apakah perlambatan saat ini memiliki komponen yang lebih lama. Jawabannya tergantung pada apakah penentu kebijakan Eropa dan AS dapat mengatasi hambatan ekonomi jangka pendek yang dihadapi,\" jelas IMF dalam World Economic Outlook.

     IMF menambahkan, kepercayaan pada sistem finansial global masih sangat rapuh. Pengucuran kredit perbankan masih sangat rendah di sejumlah negara maju sehingga meningkatkan risiko arus dana asing yang masuk ke emerging market.

     Juga diprediksi IMF bahwa 17 negara di kawasan Eropa akan mengalami kontraksi 0,4 persen pada tahun ini, 0,1 persen lebih buruk ketimbang prediksi Juli lalu. Perekonomian Spanyol, misalnya, akan negatif 1,3 persen tahun depan atau 0,7 persen lebih buruk ketimbang prediksi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Jerman akan berada di kisaran 0,9 persen tahun ini dan tahun depan.

     AS akan tumbuh 2,2 persen tahun ini, lebih tinggi daripada prediksi sebelumnya. Untuk tahun depan, AS tumbuh 2,1 persen, lebih kecil daripada  prediksi sebelumnya.

     Estimasi untuk pertumbuhan Jepang juga dipangkas menjadi 2,2 persen tahun ini dan 1,2 persen pada 2013.

     Sementara itu, dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menyoroti prospek ekonomi negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Kawasan ini penting karena terdapat Tiongkok yang selama ini menjadi motor ekonomi dunia.\"

   Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2012 dari 9,1 persen menjadi 7,7 persen. Namun, pada 2013, laju pertumbuhan Tiongkok diproyeksi kembali berakselerasi hingga 8,1 persen.

   Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, kawasan Asia Timur dan Pasifik terus meningkatkan perannya dalam perekonomian global. Pada awal 1990-an, Asia Timur dan Pasifik memegang porsi 6 persen dari total ekonomi dunia. Kini porsinya naik lipat tiga, menjadi 18 persen. 

(c1/owi/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: