Istri Kapolda Jatim Tutup Usia

Istri Kapolda Jatim Tutup Usia

         SURABAYA - Meninggalnya Yaniek Supriyanti Hadiatmoko, istri Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, membawa duka mendalam bagi institusi kepolisian. Sejak pagi (15/10) ratusan pelayat memadati rumah dinas (Rumdin) Kapolda di Jalan Bengawan 30. Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo melepas jenazah dari rumah duka. Sementara Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna mengikuti prosesi di pemakaman.

            Yaniek Supriyanti Hadiatmoko meninggal di RS Sanglah, Denpasar. Perempuan 49 tahun itu mengembuskan napas terakhir pada Minggu malam (14/10) pukul 21.40 waktu setempat. Kasubbidpenmas Bidhumas Polda Jatim AKBP Hartoyo menerangkan, almarhumah meninggal karena sakit jantung. Di RS Sanglah dia dirawat sejak 5 Oktober. Perempuan kelahiran 10 Desember 1062 itu meninggal setelah sepuluh hari dirawat.

      Dari Denpasar, kemarin jenazah diterbangkan ke Surabaya dan tiba di rumah duka pukul 09.10. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka pukul 11.00 dan didalatkan terlebih dahulu di Masjid Sunan Ampel. Dari sana, sejumlah anggota Brimob menandu peti jenazah ke tempat pemakaman di Pesarean Islam Sentono Agung Botoputih di Jalan Pengirikan, Semampir.

            Sebenarnya almarhumah berasal dari Solo, Jawa Tengah. Namun jenazah tidak dimakamkan di kampung halamannya. \"Sebelum meninggal, almarhumah berwasiat untuk dimakamkan di Surabaya,\" kata Hartoyo. Mungkin almarhumah ingin tetap mendampingi suaminya yang bertugas di Jawa Timur dan berdomisili di Surabaya.

      Wali kota Surabaya Tri Rismaharini yang kemarin melayat menyatakan dirinya mengenal sosok Yaniek Hadiatmoko sebagai pribadi yang santun. Yaniek, kata Risma, sangat setia kawan dan sangat memperhatikan kaum perempuan. Dalam setiap rapat yang melibatkan almarhumah, Risma kerap mendapat masukan untuk program pemberdayaan perempuan. \"Personal touch-nya kepada perempuan sangat kuat. Dia sosok yang keibuan,\" ujar Risma setelah proses pemakaman.

      Pengakuan senada juga datang dari Nina Kirana Soekarwo. Istri gubernur Jatim itu terkesan dengan kepribadian Yaniek. Nina juga kerap bersinggungan almarhumah di forum-forum pimpinan daerah. Dalam setiap pertemuan, tutur Nina, Yaniek selalu ingin memberikan kontribusi. \"Itu terlihat dari setiap programnya di Bhayangkari. Dia sangat aktif,\" tuturnya.    

      Sebagai Ketua Bhayangkari di Jatim, Yaniek rajin turun ke berbagai daerah. Dia aktif memberi pengarahan untuk mengembangkan Bhayangkari. Dia juga selalu antusias ketika berkunjung ke Taman Kanak-kanak (TK) Bhayangkari. Tak banyak yang tahu kalau Yaniek mengidap penyakit. Sehingga saat kabar duka itu berembus, para anggota Bhayangkari terkejut.

(mar/tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: